KOMPAS.com - Ada kalanya, tubuh kita berpeluh saat terbangun di tengah malam. Dan kita sering menyalahkan cuaca atau suhu ruangan yang panas sebagai penyebabnya.
Padahal, kondisi tersebut juga dapat menandakan kita mengalami keringat malam, atau hiperhidrosis tidur.
Keringat malam tidak berhubungan dengan lingkungan kita, termasuk jika suhu di kamar terlalu panas.
Baca juga: Cuaca Panas, Waspada Biang Keringat pada Bayi
Sebaliknya, keringat malam biasa disebabkan oleh fluktuasi hormon dalam tubuh atau efek samping dari pengobatan.
Hal inilah yang dapat memiliki dampak besar pada tidur kita.
Berkeringat di malam hari sering membangunkan kita, karena kita harus mengganti pakaian, atau bahkan seprai, agar dapat kembali tidur dengan nyaman.
Lalu, apa saja pemicu umum dari kondisi keringat malam, dan kapan kita harus ke dokter.
Berkeringat di malam hari sering dikaitkan dengan fluktuasi hormon selama menopause dan perimenopause.
Lebih dari 80 persen wanita dalam perimenopause dan menopause mengalami hot flash (perasaan hangat yang tiba-tiba dan intens).
Ketika terjadi di malam hari, ini dapat menyebabkan keringat malam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.