Berkeringat di malam hari selama menopause tidak memprihatinkan, tetapi bisa menjadi tidak nyaman.
Jika kita mengalami keringat malam saat menopause, bicarakan kepada dokter tentang mengobati gejala dengan obat-obatan yang membantu menggantikan estrogen.
Gangguan hormon dapat menyulitkan tubuh kita untuk mengatur suhu normalnya, yang dapat menyebabkan keringat malam.
Suhu tubuh diatur oleh hipotalamus, area di otak yang menghasilkan hormon.
Ketika hormon kita tidak seimbang, terkadang itu menandakan hipotalamus tidak dapat mengatur suhu dengan benar.
Gangguan hormon yang dapat memengaruhi suhu tubuh dan menyebabkan keringat malam mencakup:
1. Hipertiroidisme
Kondisi ini menyebabkan kelebihan produksi hormon tiroid, yang memicu peningkatan keringat, termasuk keringat malam.
Baca juga: Mengenal Hiperhidrosis, Kondisi Keringat Berlebih Parah
2. Feokromositoma
Tumor pada kelenjar adrenal yang membuatnya memproduksi terlalu banyak hormon. Gejala dapat termasuk keringat malam dan peningkatan denyut jantung.
3. Sindrom karsinoid
Penyakit langka yang dikaitkan dengan tumor dalam sistem endokrin.
Dalam beberapa kasus, ini dapat menyebabkan produksi serotonin neurotransmitter berlebih. Salah satu gejalanya adalah keringat berlebih.
Jika kita mengalami gejala ketidakseimbangan hormon lain, seperti perubahan berat badan atau sakit kepala, jangan menunda waktu untuk pergi ke dokter.
Jika kita sakit dengan infeksi virus atau bakteri, tubuh kita akan menaikkan suhu untuk melawan infeksi, yang menyebabkan demam.