Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/05/2020, 16:34 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Berkeringat di malam hari selama menopause tidak memprihatinkan, tetapi bisa menjadi tidak nyaman.

Jika kita mengalami keringat malam saat menopause, bicarakan kepada dokter tentang mengobati gejala dengan obat-obatan yang membantu menggantikan estrogen.

Gangguan hormon

Gangguan hormon dapat menyulitkan tubuh kita untuk mengatur suhu normalnya, yang dapat menyebabkan keringat malam.

Suhu tubuh diatur oleh hipotalamus, area di otak yang menghasilkan hormon.

Ketika hormon kita tidak seimbang, terkadang itu menandakan hipotalamus tidak dapat mengatur suhu dengan benar.

Gangguan hormon yang dapat memengaruhi suhu tubuh dan menyebabkan keringat malam mencakup:

1. Hipertiroidisme

Kondisi ini menyebabkan kelebihan produksi hormon tiroid, yang memicu peningkatan keringat, termasuk keringat malam.

Baca juga: Mengenal Hiperhidrosis, Kondisi Keringat Berlebih Parah

2. Feokromositoma

Tumor pada kelenjar adrenal yang membuatnya memproduksi terlalu banyak hormon. Gejala dapat termasuk keringat malam dan peningkatan denyut jantung.

3. Sindrom karsinoid

Penyakit langka yang dikaitkan dengan tumor dalam sistem endokrin.

Dalam beberapa kasus, ini dapat menyebabkan produksi serotonin neurotransmitter berlebih. Salah satu gejalanya adalah keringat berlebih.

Jika kita mengalami gejala ketidakseimbangan hormon lain, seperti perubahan berat badan atau sakit kepala, jangan menunda waktu untuk pergi ke dokter.

Infeksi

Jika kita sakit dengan infeksi virus atau bakteri, tubuh kita akan menaikkan suhu untuk melawan infeksi, yang menyebabkan demam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com