Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sendok Plastik Bisa Berbahaya bagi Kesehatan, Kurangi Penggunaannya

Kompas.com - Diperbarui 03/02/2023, 07:43 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Penggunaan sendok plastik dalam kehidupan sehari-hari sering kali sulit dielakkan. Bahkan tak jarang restoran atau rumah makan juga memberikan sendok plastik saat kita memesan makanan dengan cara takeaway.

Sendok plastik sering digunakan sebagai pilihan yang murah dan nyaman untuk bisnis atau pribadi. Selain ringan, sendok plastik mudah dibawa dan dapat dibuang, alih-alih dibersihkan lalu digunakan kembali.

Di balik kemudahannya, apakah Anda tahu bahaya menggunakan sendok plastik?

Pada dasarnya, mengonsumsi makanan dengan sendok plastik tidak baik bagi kesehatan. Apalagi jika dilakukannya terlalu sering.

Terlebih lagi, apabila Anda makan makanan yang panas dengan menggunakan sendok plastik. Zat kimia pada sendok plastik bisa ikut termakan akibat panasnya makanan.

Polycarbonat (PC) adalah bahan yang terkandung dalam sendok plastik. Sayangnya, peralatan yang berbahan polycarbonat tidak tahan panas. Jika dipanaskan pada suhu 90 derajat Celsius, peralatan ini akan mengeluarkan zat BPA (Bisphenol A).

BPA adalah estrogen sintetis lemah yang dapat mempengaruhi hormon tubuh. BPA banyak ditemukan di banyak produk berbahan dasar plastik, tak terkecuali sendok plastik.

Baca juga: Tak Semua Produk Plastik Bebas BPA Aman

WHO pun telah melarang penggunaan peralatan makan atau masak, termasuk sendok plastik, yang mengandung BPA karena dapat larut dari plastik ke makanan yang dikonsumsi manusia.

Dalam jangka waktu yang panjang, zat yang terkandung dalam sendok plastik tersebut dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Bahaya menggunakan sendok plastik

Berikut adalah bahaya yang bisa ditimbulkan jika terlalu sering menggunakan sendok plastik.

1. Memicu kanker

Apabila sendok plastik digunakan terlalu sering untuk makan makanan yang panas, berlemak, atau berminyak maka molekul pada plastik akan memuai.

Adanya kandungan BPA di dalam sendok plastik dianggap berbahaya karena dapat memicu munculnya kanker.

Sebuah studi menemukan bahwa BPA dapat meniru estrogen dan hormon lainnya, serta berinteraksi dengan reseptor sel tertentu untuk meningkatkan perkembangan kanker payudara, ovarium, dan prostat.

Studi lain juga menunjukkan bahwa BPA dapat mengurangi efektivitas kemoterapi pada pasien kanker payudara. Hal ini menjadi penyebab kekhawatiran bagi siapa saja yang menjalani terapi radiasi.

Baca juga: Bahaya Mengisi Ulang Air di Botol Plastik, Apa Alasannya?

2. Mempengaruhi infertilitas dan perkembangan janin

Selama kehamilan, wanita tidak boleh minum alkohol atau merokok, dan mereka juga harus sangat berhati-hati dalam memilih makanan.

Ternyata bukan hanya itu, wanita hamil juga harus berhati-hati dengan sendok plastik yang mungkin sering mereka gunakan.

Menurut sebuah studi, BPA memiliki efek negatif pada beberapa proses perkembangan janin. BPA yang terkandung dalam sendok plastik bisa masuk ke tubuh wanita dan mengelabuhi sistem reproduksi untuk berpikir itu adalah hormon.

Dengan begitu, BPA dapat mempengaruhi kualitas sel telur yang dihasilkan seorang wanita, serta mengubah DNA janin yang dapat menyebabkan cacat lahir.

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa BPA menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi pria, yang mana bisa memengaruhi fungsi reproduksi pria. Zat BPA dalam sendok plastik dapat memengaruhi kesuburan dan perkembangan anak, bahkan hingga generasi mendatang.

3. Menurunkan fungsi otak

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Duke University Medical Center menemukan bahwa keberadaan BPA dalam sendok plastik dapat mencegah penghapusan klorida dari sistem saraf pusat dan juga mengganggu cara kerja otak dalam mengatur gen.

Kelebihan klorida dalam otak disinyalir sebagai penyebab utama munculnya demensia, penyakit Alzheimer, dan gangguan kognitif lainnya.

Hal ini bukan menjadikan BPA satu-satunya penyebab penyakit-penyakit tersebut muncul, namun untuk membuat Anda lebih waspada tentang pentingnya menjaga kesehatan tubuh.

Baca juga: Sikat Gigi Bambu, Langkah Kecil Kurangi Sampah Plastik

4. Masalah berat badan

Kandungan Bisphenol A dalam sendok plastik juga dapat berkontribusi terhadap penambahan berat badan. Selain itu, BPA juga bisa mengganggu produksi dan resistensi insulin yang dapat mendatangkan masalah pada kontrol gula darah dalam tubuh Anda.

Hal ini jugalah yang berpotensi menyebabkan peningkatan produksi sel lemak sehingga berat badan menjadi tak terkontrol.

5. Berpotensi mengalami penyakit jantung dan diabetes

Penyakit jantung dan diabetes yang disebabkan oleh obesitas memang sering kali terjadi. Selain itu, tahukah Anda bahwa BPA yang terkandung dalam sendok plastik pun ternyata menjadi salah satu faktor penyebabnya.

Beberapa penelitian menemukan bahwa paparan BPA dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, diabetes dan penyakit jantung.

Solusi yang tepat agar terhindar dari penyakit tersebut adalah dengan meminimalisir penggunaan sendok plastik.

Meskipun berbahaya, bukan berarti kita tidak boleh menggunakan sendok plastik. Anda bisa memilih sendok plastik bebas BPA yang mulai banyak dijual di pasaran.

Namun, jika khawatir dengan zat yang terkandung dalam sendok plastik, ada alternatif lain yang lebih aman dan bisa dicoba, yaitu menggunakan sendok stainless steel atau sendok yang terbuat dari kayu.

Baca juga: Yuk, Konsisten Diet Plastik

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com