KOMPAS.com - Di saat Covid-19 telah mengubah kehidupan dunia, social distancing atau jarak sosial adalah hal yang paling sulit diterapkan banyak orang.
Manusia adalah makhluk sosial yang butuh sentuhan dan interaksi. Jadi wajar, saat kewaspadaan dan pedoman jarak sosial meluas di berbagai tempat, banyak orang mencari celah untuk bersosialisasi dengan orang yang mereka cintai.
Namun, adakah cara aman untuk bertemu keluarga atau teman saat menerapkan jarak sosial?
Baca juga: Robot Anjing Boston Dynamics Berkeliling Ingatkan Social Distancing
"Tidak ada jawaban ajaib untuk pertanyaan itu," kata Jason Farley, profesor dan perawat epidemiologi di Johns Hopkins Schools of Nursing and Medicine.
Risiko selalu ada
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS secara resmi menganjurkan agar semua orang menghindari pertemuan dengan jumlah berapa pun di luar rumah, seperti di rumah teman, taman, restoran, toko, atau tempat lain.
Anjuran itu sangat penting bagi orang yang sakit, dicurigai telah terpapar Covid-19, berada di kelompok rentan seperti lansia, mereka yang mengalami gangguan imunitas, atau tinggal bersama seseorang dalam salah satu kategori tersebut.
Namun kita bisa terinfeksi dan menyebarkan virus corona, bahkan jika kita tidak termasuk dalam kategori yang telah disebutkan sebelumnya.
Banyak orang yang terkena Covid-19 mengalami gejala ringan atau bahkan sama sekali tidak menunjukkan gejala.
"Itu artinya, baik kita maupun orang yang kita cintai bisa menyebarkan virus bahkan jika kita merasa baik-baik saja," kata Farley.
Baca juga: Pahami Perbedaan Social Distancing, Isolasi Diri, dan Karantina
Meski hasil tes menunjukkan negatif, akurasi diagnostik tidak sempurna dan kita dapat terpapar virus kapan saja.
"Benar-benar tidak ada cara untuk memprediksi, jika kita telah terpapar dan diuji negatif hari ini, bukan jaminan kita tidak akan positif keesokan harinya," kata Farley.
Tes positif untuk antibodi juga tidak selalu berarti kita kebal terhadap infeksi di masa depan, kata pejabat kesehatan.
Memakai masker wajah, mencuci tangan secara teratur. dan membatasi perjalanan di luar rumah adalah cara terbaik mengurangi risiko kita terpapar dan menyebarkan Covid-19.
"Tetapi kami tidak bisa mengukur seberapa jauh risiko yang lebih rendah itu," kata Farley.
Selain itu, tidak ada demografis yang benar-benar aman dari Covid-19. Orang-orang dari segala usia menderita sakit parah dan meninggal karena virus corona.
"Pilihan yang paling bertanggung jawab adalah melakukan kunjungan sosial secara virtual," kata Brandon Brown, ahli epidemiologi dan profesor di Center for Healthy Communities di University of California, Riverside.
Hal itu, menurut Brown, adalah satu-satunya cara hingga ada vaksin untuk memberikan kekebalan luas, serta kapasitas pengujian lebih baik, dan penurunan kematian dan kasus yang stabil untuk mengurangi beban pada sistem perawatan kesehatan.
Baca juga: Akankah Social Distancing Berlangsung hingga Tahun 2022?