Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Teraman untuk Bersosialisasi Selama Pandemi Covid-19

Kompas.com - 21/05/2020, 23:23 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Time

Pentingnya kepercayaan

Rieker mengatakan, dia merasa nyaman melihat temannya karena dia tahu mereka berdua menerapkan jarak sosial dengan serius.

Kepercayaan itu sangat penting, kata Rieker, karena melihat seseorang saat ini berarti kita berpotensi mengekspos diri kita dengan virus.

Jika kita benar-benar memercayai seseorang, menurut Rieker, kita bisa tinggal bersama mereka, selama dilakukan secara aman.

Meskipun tes Covid-19 tidak 100 persen akurat, Rieker mengatakan, kedua belah pihak harus diuji sebelum tinggal bersama.

Brown menambahkan, kedua belah pihak harus menetap di rumah selama setidaknya dua minggu sebelum tinggal bersama.

Michelson setuju, dan menambahkan pentingnya memastikan anggota keluarga pengganti atau teman ini melindungi diri mereka dengan cara yang aman bagi kita.

Artinya, tinggal bersama bukanlah izin untuk membiarkan praktik pencegahan penyakit lainnya berakhir.

Berbagi tempat tidur atau melakukan kontak fisik butuh kepercayaan yang lebih besar, dan membuat keduanya lebih berisiko.

Dalam tulisan di Annals of Internal Medicine pada 8 Mei, sekelompok dokter yang berbasis di Boston mencatat semua kontak seksual secara pribadi, kemungkinan disertai risiko penyebaran Covid-19.

Baca juga: Penyintas Covid-19 Tak Boleh Berhubungan Intim 1 Bulan, Kenapa?

Hal ini membuat penyedia layanan kesehatan hanya memiliki sedikit panduan untuk tidak terlibat dalam aktivitas seksual.

Namun, mereka mengakui bahwa menghindari aktivitas seksual sepenuhnya bukan pilihan terbaik, dan mencatat aktivitas seksual secara virtual atau kontak fisik dengan pasangan di rumah adalah yang paling aman.

Covid-19 tidak menyebar secara jelas. Jika kita memiliki niat bersosialisasi, tanggung jawab ada pada kita untuk memahami pedoman kesehatan masyarakat tertentu dan situasi di daerah kita, kata Rieker.

Apabila kita tinggal di daerah padat penduduk, di mana virus corona menyebar cepat, akan sulit atau bahkan tidak mungkin menemukan cara bersosialisasi dengan aman.

Mengingat hal itu sangat penting, terutama karena jarak sosial demi kebaikan bersama, dan memastikan jumlah orang yang terinfeksi virus semakin berkurang.

"Menjaga diri tetap aman adalah masalah berlapis tentang apa yang kita lakukan, harapan kita agar orang lain juga melakukannya untuk diri mereka, dan semua orang di masyarakat," kata Rieker.

"Kita harus memikirkan kebaikan dalam konteks yang lebih besar."

Membatasi kontak sosial, sesulit apa pun, benar-benar merupakan langkah yang membantu orang lain.

Meski kita menerima risiko saat bertemu orang lain, coba pertimbangkan bagaimana tindakan kita dapat memengaruhi kesehatan masyarakat.

Pemikiran seperti itu harus menjadi motivasi ekstra untuk meminimalkan risiko sesedikit mungkin. Dan pada akhirnya, membantu mengakhiri pandemi virus corona.

"Dalam jangka pendek, semua orang akan terluka," kata Brown.

"Tapi dalam jangka panjang, masalah pandemi akan membaik."

Baca juga: Pergi ke Rumah Teman pada Masa Social Distancing adalah Ide Buruk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Time
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com