KOMPAS.com – Sejak virus Covid-19 mewabah, hand sanitizer banyak diburu masyarakat yang membuatnya langka di pasaran. Ya, salah satu cara efektif mencegah penularan virus ini memang dengan menjaga kebersihan diri, termasuk tangan.
Hand sanitizer yang berbasis alkohol dipercaya ampuh membunuh virus, sehingga menjadi alternatif mencuci tangan tanpa air.
Meski begitu, Genbest (Generasi Bersih dan Sehat) tahu enggak sih cairan berbasis alkohol tersebut juga memiliki beberapa kelemahan saat digunakan berlebihan? Berikut beberapa kelamahan yang kamu harus ketahui.
Baca juga: “Segera Cuci Tangan Pakai Sabun Setelah Menyentuh 5 Benda Ini”
Bunuh bakteri baik
Penggunaan hand sanitizer secara berlebihan dapat membunuh bakteri baik yang bisa melindungi kamu dari serangan bakteri jahat. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh pun bisa turun.
Penelitian terkait hal tersebut memang masih terus berlangsung. Namun pada 2011, studi Epidemic Intelligence Service di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menemukan, tim medis yang relatif sering menggunakan cairan antiseptik hampir enam kali lebih berisiko terkena infeksi usus yang disebabkan norovirus.
Tangan jadi kering dan kasar
Kandungan alkohol pada hand sanitizer bisa menghilangkan minyak dan air alami pada kulit tangan, sehingga tangan menjadi kering dan kasar.
Kulit kering dan kasar bisa menjadi sarang kuman yang meningkatkan risiko virus memasuki tubuh melalui luka pada kulit.
Bakteri menjadi kebal
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.