KOMPAS.com - Zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf) memegang peranan penting dalam banyak aspek kehidupan manusia, termasuk di dalamnya upaya mengatasi dampak negatif pandemi Covid-19.
Sebutlah di sektor kesehatan. Dana ziswaf dapat dimanfaatkan untuk program penyediaan alat perlindungan diri (APD) tenaga medis, ventilator, hingga suplemen kesehatan bagi warga yang membutuhkan.
“Dalam sektor ekonomi, Ziswaf digunakan untuk memberdayakan pelaku UMKM yang usahanya terdampak.”
Baca juga: Bolehkah Beras Pemberian Zakat Digunakan untuk Berzakat?
Demikian dikatakan CEO Rumah Zakat (RZ), Nur Efendi saat dihubungi Kamis (21/5/2020) kemarin.
Seperti yang dilakukan Rumah Zakat. Melalui dana ziswaf, sebanyak 518 UMKM yang terdaftar sebagai unit usaha terdampak Covid-19 mendapatkan bantuan.
Bantuan yang diberikan bukan hanya modal, tapi juga pendampingan agar usaha mereka dapat terus berjalan di tengah pandemi.
Ada pun upaya menangani krisis pangan yang diprediksi FAO bakal melanda dunia, disikapi RZ dengan mendirikan lumbung pangan di 33 titik di delapan provinsi.
Baca juga: Belum Bayar Zakat? Bisa Pakai 6 Aplikasi Ini
Lumbung pangan tersebut kini menghasilkan 60 ton beras yang bisa digunakan masyarakat di daerah masing-masing, dan juga disimpan sebagai cadangan pangan di masa krisis.
"Konsep lumbung pangan ini terinspirasi dari kisah Nabi Yusuf dalam menangani krisis."
"Kami akan berupaya untuk menambah titik lumbung pangan, sebagai wujud ikhtiar mencegah dampak krisis pangan,” imbuh Nur.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.