Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kulit Terbakar Matahari? Jangan Pernah Mengobatinya Pakai Cuka

Kompas.com - 23/05/2020, 09:05 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat berselancar di internet, kita akan menemukan banyak cara kreatif untuk mengobati luka bakar di kulit akibat sinar matahari atau sunburn.

Salah satu obat yang biasa disarankan orang adalah menggunakan cuka untuk menghilangkan sunburn, tetapi benarkah obat ini efektif dan aman bagi kulit?

Jawabannya tidak, karena keasamannya, cuka bisa berbahaya ketika digunakan pada kulit yang terbakar sinar matahari, kata Carol Cheng, MD, dokter kulit dan asisten profesor klinis di Geffen School of Medicine di UCLA.

Baca juga: Cerita Patricia Gouw Alami Kulit Terbakar di Maladewa

Sebagian besar jenis cuka, seperti cuka sari apel dan cuka putih, memiliki tingkat pH antara 2 dan 3, yang membuatnya sangat asam.

Menerapkan ini pada kulit terbakar matahari dapat "merusak penghalang kulit yang sudah terbentuk" kata Cheng.

Hal itu dapat menyebabkan rasa sakit yang lebih parah, peradangan, dan penyembuhan yang tertunda.

Cuka juga mengandung bahan-bahan seperti asam asetat, asam laktat, asam sitrat, dan asam malat.

Menurut Cheng, menerapkan ini pada kulit sensitif, "dapat menyebabkan luka bakar kimia yang serius."

Selain itu, jika luka karena sengatan matahari terbilang parah seperti melepuh atau luka terbuka, menggunakan cuka akan membuat luka terasa lebih sakit.

Baca juga: Tips Efektif dan Tercepat Atasi Kulit yang Terbakar Matahari

Sebenarnya, ada banyak cara yang lebih aman dan lebih efektif untuk merawat kulit terbakar. Cheng merekomendasikan solusi berikut:

1. Lidah buaya

Gunakan gel lidah buaya atau pelembap yang mengandung lidah buaya. Lidah buaa sangat bagus untuk kulit terbakar karena mengurangi peradangan, melembapkan kulit, dan merangsang produksi kolagen untuk penyembuhan.

Namun, hindari produk-produk lidah buaya yang telah menambahkan kandungan penghilang rasa sakit, karena itu justru dapat membuat kulit iritasi atau menyebabkan reaksi alergi.

American Academy of Dermatology mengatakan, bahan-bahan yang diakhiri dengan "caine", seperti benzocaine adalah salah satu yang paling umum.

2. Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang dijual bebas

Obat antiinflamasi nonsteroid yang dijual bebas dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan.

Jika kulit kita terbakar karena sengatan matahari, kemungkinan obat ini akan meredakan rasa sakit dan radang tersebut.

Ibuprofen dan aspirin adalah jenis obat antiinflamasi yang paling populer.

Baca juga: Lidah Buaya Dapat Mengobati Kulit Terbakar Matahari, Benarkah?

3. Mandi air dingin

Mandi air panas kemungkinan akan membuat kulit kita terasa lebih buruk, serta membuatnya menjadi kering.

Sebagai gantinya, mandilah dengan air dingin agar kulit terasa lebih nyaman. Kita juga bisa menggunakan kompres dingin, membasahi handuk atau kain dengan air dingin dan mengoleskannya ke daerah yang terkena luka bakar.

4. Minum air putih yang banyak

Berjemur dan berada di bawah terik matahari dapat menyebabkan kita dehidrasi, jadi pastikan minum banyak air, agar tetap terhidrasi untuk memulihkan tubuh kita.

Selain mengikuti langkah di atas, ingatlah untuk selalu mengoleskan tabir surya setidaknya 30 SPF ketika di bawah sinar matahari untuk mencegah sengatan matahari.

Baca juga: 7 Hal yang Perlu Dihindari Setelah Kulit Terbakar Matahari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com