Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Herd Immunity untuk Melawan Covid-19 Dinilai Tidak Efektif

Kompas.com - 23/05/2020, 12:46 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seiring mewabahnya Covid-19 di seluruh dunia, beberapa orang menilai herd immunity adalah solusi terbaik untuk menghentikan penyebaran virus.

Namun, menerapkan herd immunity atau kekebalan kelompok di sebuah negara terbukti tidak efektif, berdasarkan studi terbaru.

Satu studi menunjukkan, hanya sebagian kecil orang di Stockholm, ibukota Swedia, yang mengembangkan antibodi untuk virus corona.

Hal ini menimbulkan keraguan, apakah tidak adanya lockdown di suatu negara bisa membantu masyarakat mengembangkan tingkat kekebalan yang signifikan atau tidak.

Baca juga: Benarkah Herd Immunity Satu-satunya Jalan Hentikan Pandemi Corona?

Studi yang melibatkan 1.100 tes di Swedia dan dilakukan oleh badan kesehatan masyarakat negara itu menemukan hanya 7,3 persen orang di Stockholm yang mengembangkan antibodi, seperti dilansir Reuters.

Para ahli mengatakan, populasi dapat mencapai apa yang disebut kekebalan kelompok terhadap virus ketika sekitar 60 persen orang telah terinfeksi.

Tom Britton, profesor yang membantu mengembangkan model peramalan, mengakui perhitungannya bisa saja keliru.

"Itu berarti perhitungan yang dibuat oleh agensi dan saya mungkin salah, tapi jika demikian adanya, kesalahan itu mengejutkan," katanya kepada surat kabar Swedia, Dagens Nyheter, seperti dilaporkan The Guardian.

"Atau lebih banyak orang telah terinfeksi daripada antibodi yang dikembangkan."

Britton sebelumnya menyebut, sekitar setengah dari populasi di Swedia dapat terinfeksi pada akhir April 2020.

Kini, Swedia menjadi negara dengan angka kematian relatif tinggi akibat virus corona per kapita.

Tidak seperti kebanyakan negara Eropa lainnya, Swedia belum menerapkan lockdown sebagai respon terhadap pandemi.

Sebagai gantinya, negara itu membiarkan sebagian besar bisnis beroperasi dan anak-anak tetap pergi ke sekolah.

Swedia juga telah mengambil pendekatan yang lebih sederhana untuk tes virus corona dibandingkan negara-negara lain.

Pemerintah Swedia memiliki target untuk melakukan 100.000 tes per minggu dan berfokus pada petugas kesehatan dan orang-orang yang dirawat di rumah sakit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com