Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Bermain bagi Anak di Rumah pada Masa Pandemi Covid-19

Kompas.com - 23/05/2020, 17:48 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Editor Wisnubrata

Bermain telah dilakukan oleh individu sejak masih janin ketika masih berada dalam kandungan.

Selanjutnya, bayi, anak, remaja, orang dewasa dan lanjut usia tetap melakukan kegiatan bermain. Jadi kegiatan bermain tidak mengenal usia.

Di masa perkembangan anak-anak dikenal dengan istilah "dunia anak adalah bermain". Kegiatan utama seorang anak adalah bermain. Tiada hari tanpa bermain.

Dalam pandangan teori rekapitulasi disebut bahwa bermain sebagai proses pembelajaran bagi seorang anak untuk melatih ketrampilan praktis yang nanti dipraktikkan di masyarakat.

Karena itu, dikenal dengan permainan peran tradisional yang sangat memasyarakat. Anak-anak dapat berperan sebagai dokter, tentara, polisi, pilot, ayah, ibu atau peran apa saja.

Anak-anak meniru peran orang dewasa, bahwa mereka berharap dapat memiliki profesi mulia yang dilakukan orang dewasa.

Demikian pula mereka yang sudah lanjut usia, mereka memiliki banyak waktu luang. Mereka sudah pensiun dan tidak bekerja lagi.

Jika mereka menyia-nyiakan waktu luangnya, maka mereka akan merasakan kesepian.

Karena itu, mereka dapat bermain untuk mengisi waktu luangnya. Dalam konsep pengembangan teori kognitif, maka bermain bermanfaat untuk mempertahankan kapasitas memori (daya ingat), sehingga dapat mencegah kepikunan.

Surplus energi

PBB sebuah organisasi dunia juga menyatakan bahwa setiap umat manusia, khususnya anak-anak memiliki hak untuk bermain. Jadi tidak ada seorang pun yang dapat melarang bagi siapa pun untuk bermain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com