Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Bermain bagi Anak di Rumah pada Masa Pandemi Covid-19

Kompas.com - 23/05/2020, 17:48 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Editor Wisnubrata

Nilai terapeutik bermain

Stop! Jangan pandang enteng kegiatan bermain! Sigmund Freud, eorang psikoanalisis klasik menegaskan bahwa bermain memiliki nilai terapeutik.

Bermain adalah kegiatan yang memiliki manfaat untuk mengatasi ketidakseimbangan psiko-emosional dalam diri individu. Bermain sebagai sarana terapi untuk mengatasi kondisi stres, cemas, takut, kuatir, atau depresi yang dialami oleh seorang individu.

Di masa pandemi Covid 19 ini, bermain bisa menjadi salah satu solusi ampuh yang dapat diterapkan oleh siapa pun.

Masyarakat umum seperti orangtua mencemaskan adanya penularan covid 19 yang dapat terjadi pada anak-anaknya. Yang merasa cemas, justru, orangtuanya.

Karena itu, yang perlu memperoleh terapi adalah orangtua, bukan anak-anak. Dengan demikian, orangtualah yang seharusnya melakukan terapi bagi diri-sendiri.

Caranya, orangtua ikut bermain bersama dengan anak-anak di rumah.

Kegiatan bermain bersama orangtua dengan anak-anak justru meningkatkan ikatan emosi (emotion bonding). Orangtua merasa lebih dekat dan akrab dengan anak-anak.

Hal ini memberi keuntungan bagi orangtua maupun anak-anak. Orangtua lebih leluasa untuk mengajar, mendidik maupun membina anak-anak agar mereka memiliki karakter positif di masa depan.

Sifat-sifat negatif yang dianggap sebagai kekurangan dalam diri anak, bisa segera dihilangkan atau diperbaiki oleh orangtua.

Demikian pula, anak-anak lebih leluasa untuk berkomunikasi dari hati ke hati kepada orangtua. Karena sudah tidak ada jarak emosional antara orangtua dengan anak-anak di rumah.

Jadi adanya pandemi covid 19 memberikan kesempatan bermain bersama orangtua dan anak-anak, akibatnya bermanfaat secara positif bagi pemulihan hubungan komunikasi dalam keluarga.

Jika pandemi covid 19 berakhir, maka seluruh anggota keluarga (orangtua dan anak-anak) dapat melakukan peran sosial yang lebih baik di masyarakat. Orangtua dapat kembali bekerja meniti karir dengan dukungan penuh dari anak-anak.

Demikian pula, anak-anak dapat kembali meraih prestasi di sekolah. Dengan demikian, terciptalah sebuah keluarga yang dapat mengaktualisasikan seluruh potensinya bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

Agoes Dariyo, MSi, Psi
Dosen tetap mata kuliah Psikologi Bermain di Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com