KOMPAS.com - Perayaan Idul Fitri 1441 Hijriah sudah berlalu. Namun kita perlu berhati-hati dengan potensi masalah kesehatan yang mungkin terjadi pasca-lebaran.
Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastro Entero Hepatologi, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp-PD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP mengatakan, salah satu pemicu masalah adalah konsumsi makanan lebaran.
Sebab, -ia mencontohkan, proses pemanasan masakan seperti gulai atau rendang bisa membuat kandungan garam di dalam masakan semakin tinggi dan kolesterolnya meningkat.
Baca juga: Cara Sehat Kembalikan Pola Makan setelah Ramadhan Usai
"Oleh karena itu harus menjadi perhatian oleh masyarakat," kata Ari dalam Live Instagram bertajuk Antisipasi Penyakit Pasca-Lebaran, Senin (25/5/2020) kemarin.
Ari menambahkan, sejumlah penelitian di luar negeri, dan dilakukan oleh pihaknya menunjukkan, puasa Ramadhan mampu memperbaiki kualitas kesehatan seseorang.
Mulai dari kadar kolesterol (LDL) yang menurun, gula darah, dan tekanan darah lebih terkontrol, stres berkurang, dan lainnya.
Beberapa penyebabnya antara lain karena keteraturan pola makan, pengurangan asupan makanan, dan pengendalian diri.
Namun, penelitian juga menunjukkan, dalam satu bulan pasca-lebaran biasanya masalah kesehatan mulai kembali muncul.
Hal ini perlu diwaspadai meskipun lebaran tahun ini tidak sama seperti tahun-tahun sebelumnya, dan cenderung lebih banyak dihabiskan di rumah.
Apalagi, makanan yang biasa tersaji saat lebaran cenderung mengandung gula, garam, dan lemak yang tinggi.
Baca juga: Menu Sahur untuk Jaga Energi Saat Puasa
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.