Antibodi yang berupaya menempel pada virus corona telah meningkat empat kali lipat pada 97 persen kelompok uji.
Di antara sukarelawan yang diberi dosis besar Ad5, 75 persen ditemukan memiliki antibodi yang dapat menetralkan SARS-CoV-2 dalam tubuh mereka.
Baca juga: Studi: Herd Immunity untuk Melawan Covid-19 Dinilai Tidak Efektif
Juga terlihat respon sel T yang meningkat dengan cepat, dengan hampir 93 persen peningkatan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.
Kendati demikian, para peneliti mengingatkan, Ad5 pun masih memiliki beberapa masalah.
Masalah terbesar adalah bahwa manusia bisa kebal terhadap adenovirus tipe 5.
Buktinya, sekitar setengah dari sukarelawan dalam percobaan ini ditemukan memiliki kekebalan yang sudah ada sebelumnya terhadap virus flu, yang mungkin memperlambat kemajuan vaksin.
"Kekebalan Ad5 yang sudah ada sebelumnya dapat memperlambat respons kekebalan yang cepat terhadap SARS-CoV-2."
"Dan, juga menurunkan tingkat tanggapan yang optimal," kata Profesor Feng-Cai Zhu dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Provinsi Jiangsu.
Baca juga: Cara Teraman untuk Bersosialisasi Selama Pandemi Covid-19
Dia mengatakan, hasil akhir dari suntikan Ad5 akan dievaluasi setelah enam bulan.
Para peneliti berharap pasien akan menunjukkan resistensi yang berkelanjutan terhadap virus corona.
Selain itu, uji coba kedua yang melibatkan 500 orang dewasa yang sehat sudah berlangsung di Wuhan, yang merupakan titik awal pandemi.
Percobaan ini juga akan melihat bagaimana obat mempengaruhi pasien di atas usia 60 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.