Kamu juga dianjurkan untuk ke dokter apabila mengalami gejala maag yang terus terasa selama satu minggu atau lebih.
Penyebab dari gejala-gejala tersebut harus diselidiki secara saksama. Mungkin saja pemicunya bukan hanya sakit maag.
Baca juga: 5 Cara Menurunkan Asam Lambung: Tanpa Obat, Hanya Perlu Niat!
Bisakah gejala maag kronis dicegah?
Setelah sembuh, kita bisa mencegah serangan maag melalui beberapa tips sederhana di bawah ini:
Komplikasi maag kronis yang perlu diwaspadai
Meski jarang, maag kronis yang tak diobati bisa berujung pada kanker lambung
Dengan diagnosis dan penanganan yang tepat, gejala maag kronis bisa disembuhkan agar tidak berlarut-larut dan mengganggu aktivitas.
Pasalnya, maag jangka panjang yang dibiarkan dapat menimbulkan komplikasi berbahaya. Beberapa di antaranya meliputi:
Tukak lambung
Tukak lambung atau ulkus peptikum adalah luka terbuka pada diding lambung atau usus 12 jari (duodenum) bagian dalam. Kondisi ini umumnya terjadi karena adanya reaksi asam lambung yang terus mengikis dinding dalam lambung.
Baca juga: Memahami Perbedaan Heartburn, Refluks Asam Lambung, dan GERD
Maag atrofik
Maag kronis mungkin berkembang menjadi peradangan jangka panjang pada dinding lambung bagian dalam. Kondisi ini disebut maag atrofik.
Maag atrofik dapat berujung pada rusaknya kelenjar-kelenjar pembuat enzim maupun asam lambung. Penyakit autimun ini bahkan dikatakan berkaitan dengan kanker lambung.
Anemia
Anemia terjadi saat jumlah sel darah merah berada di bawah ambang batas normal. Kadarnya yang rendah akan mengakibatkan kurangnya asupan oksigen ke seluruh tubuh.
Penipisan dinding dalam lambung akibat maag kronis berpotensi menyebabkan perdarahan jangka panjang, yang berakhir pada anemia.