Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Gejala Maag Kronis agar Tak Berujung pada Penyakit Serius

Kompas.com - 26/05/2020, 13:18 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Maag kronis sering dianggap sepele. Pasalnya, sebagian besar keluhannya dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan khusus. Namun ingatlah bahwa jika tetap dibiarkan, gejala maag kronis bisa membahayakan nyawa penderitanya.

Jenis maag jangka panjang berbeda dengan maag akut yang muncul tiba-tiba dan berlangsung untuk jangka pendek.

Maag kronis muncul seiring berjalannya waktu dan memerlukan pemantauan lebih lanjut meski gejalanya sudah hilang.

Bila tidak diperhatikan, gejala maag kronis bisa menjadi masalah kesehatan menahun atau bahkan seumur hidup. Jadi mengenali keluhannya sejak awal sangatlah penting.

Baca juga: Sakit Maag Bisa Sebabkan Kematian, Benarkah?

Gejala maag kronis yang umum

Gejala maag jangka panjang sangatlah beragam. Keluhan-keluhan yang kamu alami mungkin bisa berbeda dengan orang lain. Sebagian orang juga mengaku tidak merasakan keluhan apa-apa saat sakit maagnya kambuh.

Pada orang yang mengalami maag kronis dan bergejala, keluhannya dapat berupa:

1. Sakit perut

Maag kronis memiliki gejala utama berupa nyeri atau sekadar rasa tidak nyaman di perut bagian atas atau di ulu hati.

Namun ada pula yang merasakan sakit perut berkesinambungan dengan sensasi seperti diremas-remas dan ditekan.

2. Keluhan penyerta

Ada pula beberapa orang yang terkadang mengalami sakit perut yang disertai dengan gejala maag kronis berikut:

  • Sensasi terbakar di dada (heartburn)
  • Mual
  • Muntah-muntah
  • Tidak nafsu makan
  • Perut kembung dan terasa penuh
  • Bersendawa
  • Penurunan berat badan
  • Cegukan

Tidak semua gejala tersebut akan muncul secara bersamaan. Misalnya, kamu mungkin tidak banyak bersendawa saat maag kambuh, tapi tetap mengalami gejala heartburn, kembung, dan lainnya.

Pada kondisi yang sudah parah, gejala penyakit yang juga disebut gastritis ini membutuhkan penanganan medis dari dokter.

Segera periksakan diri ke rumah sakit apabila mengalami keadaan berbahaya dan mengancam jiwa berikut ini:

  • Muntah hingga tidak mampu makan dan minum, yang bisa memicu kondisi dehidrasi
  • Muntah darah berwarna kehitaman
  • Tinja berwarna hitam
  • Detak jantung yang cepat
  • Kesulitan menelan atau bernapas
  • Penurunan kesadaran

Kamu juga dianjurkan untuk ke dokter apabila mengalami gejala maag yang terus terasa selama satu minggu atau lebih.

Penyebab dari gejala-gejala tersebut harus diselidiki secara saksama. Mungkin saja pemicunya bukan hanya sakit maag.

Baca juga: 5 Cara Menurunkan Asam Lambung: Tanpa Obat, Hanya Perlu Niat!

Bisakah gejala maag kronis dicegah?

Setelah sembuh, kita bisa mencegah serangan maag melalui beberapa tips sederhana di bawah ini:

  • Menerapkan pola makan yang baik, yaitu makan lebih sering dan dalam porsi kecil
  • Menghindari makanan pemicu asam lambung naik, misalnya makanan pedas, soda, serta makanan dan minuman yang mengandung kafein
  • Tidak merokok
  • Menjauhi stres
  • Rajin berolahraga

Komplikasi maag kronis yang perlu diwaspadai

Meski jarang, maag kronis yang tak diobati bisa berujung pada kanker lambung
Dengan diagnosis dan penanganan yang tepat, gejala maag kronis bisa disembuhkan agar tidak berlarut-larut dan mengganggu aktivitas.

Pasalnya, maag jangka panjang yang dibiarkan dapat menimbulkan komplikasi berbahaya. Beberapa di antaranya meliputi:

Tukak lambung

Tukak lambung atau ulkus peptikum adalah luka terbuka pada diding lambung atau usus 12 jari (duodenum) bagian dalam. Kondisi ini umumnya terjadi karena adanya reaksi asam lambung yang terus mengikis dinding dalam lambung.

Baca juga: Memahami Perbedaan Heartburn, Refluks Asam Lambung, dan GERD

Maag atrofik

Maag kronis mungkin berkembang menjadi peradangan jangka panjang pada dinding lambung bagian dalam. Kondisi ini disebut maag atrofik.

Maag atrofik dapat berujung pada rusaknya kelenjar-kelenjar pembuat enzim maupun asam lambung. Penyakit autimun ini bahkan dikatakan berkaitan dengan kanker lambung.

Anemia

Anemia terjadi saat jumlah sel darah merah berada di bawah ambang batas normal. Kadarnya yang rendah akan mengakibatkan kurangnya asupan oksigen ke seluruh tubuh.

Penipisan dinding dalam lambung akibat maag kronis berpotensi menyebabkan perdarahan jangka panjang, yang berakhir pada anemia.

Kondisi anemia juga bisa muncul sebagai komplikasi maag atrofik. Pasalnya, maag atrofik dapat mengganggu penyerapan zat besi dalam tubuh, sehingga penderita bisa kekurangan zat besi dan mengalami anemia.

Kanker lambung

Gejala maag kronis yang tak ditangani pun dapat meningkatkan kemungkinan tumbuhnya sel-sel tidak normal pada lapisan lambung. Mutasi sel-sel ini bisa bersifat jinak maupun ganas.

Pada penderita yang mengalami penipisan lapisan lambung secara luas hingga terjadi perubahan pada sel-sel lapisan lambung, ia juga akan mengalami peningkatan risiko kanker lambung. Meski begitu, komplikasi ini termasuk yang jarang.

Sayangnya, banyak orang yang menyepelekan gejala maag kronis karena awalnya terasa ringan dan bisa sembuh sendiri.

Namun perlu diingat bahwa maag jangka panjang dapat terus berkembang serta menimbulkan penyakit baru.

Apabila kamu mengalami keluhan pencernaan yang mencurigakan dan tak kunjung hilang meski sudah mengubah pola makan dan gaya hidup, segera konsultasikan ke dokter. Dengan ini, diagnosis dan pengobatan yang tepat dapat diberikan.

Baca juga: Kenali Beragam Ciri Penyakit Maag dan Cara Mengatasinya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com