Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Kiat Sukses Hobi Aquascape Selama Pandemi Covid-19

Kompas.com - 26/05/2020, 16:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Sunarjo Leman

LEBIH banyak waktu berdiam di rumah gara-gara pandemi lama kelamaan membuat suasana kebosanan yang makin bertambah hari ke hari.

Beberapa kegiatan dapat dilakukan seperti menghilangkan kejenuhan dengan mempunyai hobi memelihara fauna, flora atau hobi lainnya.

Salah satu kegiatan memelihara fauna yang cukup populer adalah menekuni memelihara ikan dalam akuarium.

Keindahan alam natural bawah air dapat dinikmati secara buatan dengan membuat alam tiruannya menggunakan teknik pengaturan keindahan tanaman dan lingkungannya yang disebut aquascape.

Seni mengatur keindahan alam buatan bawah air ini terdiri dari komponen hardscape, fauna dan flora yang saling menciptakan harmonisasi satu dengan yang lainnya.

Baca juga: Gemas! Momen Hewan Bertemu Sesamanya Saat Kebun Binatang dan Akuarium Sepi Pengunjung

Membangun aquascape berarti menciptakan ekosistem alam natural di dalam suatu wadah atau tangki (akuarium) yang merupakan siklus tertutup lengkap dengan peralatan pendukung penunjang kehidupannya.

Komponen hardscape biasanya terdiri dari substrat dengan media tanam, pasir, kerikil, koral, batu-batuan dan kayu-kayuan, fauna terdiri dari ikan-ikan dari spesies tertentu dan beberapa moluska seperti keong, flora terdiri dari tanaman bawah air atau tanaman semi air.

Komponen pendukung berupa peralatan seperti filter, pupuk dan obat-obatan yang diperlukan sebagai penunjang kehidupan tambahan untuk fauna dan flora di dalamnya.

Keindahan dalam mengatur harmonisasi komponen aquascape dapat mengacu ke beberapa gaya berikut ini.

  • Dutch style, gaya desain di mana tanaman mendominasi isi akuarium mencapai 70 persen dengan komposisi berlapis mulai dari tanaman yang rendah, seperti tanaman karpet di bagian depan, tanaman berukuran tinggi sedang pada bagian tengah dan tanaman background biasanya tanaman yang lebih tinggi.
  • Taiwanese style. Pada desain jenis ini terdapat beberapa benda-benda miniatur yang sengaja ditempatkan di dalam akuarium ini utuk menciptakan suasana alam kehidupan di bawah air.
  • Iwagumi style merupakan salah satu desain aquascape yang favorit yang diperkenalkan oleh Takashi Amano, ciri utama desainnya terdapat batu-batuan dengan memanfaatkan komposisi Rule of Thirds atau Golden Ratio. Batu-batuan umumnya berukuran besar sampai kecil yang berjumlah ganjil dengan membentuk alam pegunungan dan lembah meniru pemandangan alam natural. Fauna yang ditempatkan dalam aquascape ini ikan-ikan yang berukuran kecil tapi dengan jumlah yang cukup banyak.
  • Biotope style, gaya ini menirukan kondisi lingkungan alam sesuai habitat asli fauna yang akan dipelihara termasuk kondisi suasana lingkungan dan parameter airnya. Desain model ini biasanya digunakan untuk mempelajari ekosistem tersebut dalam skala kecil.
  • Jungle style, desain seperti ini populer dengan menirukan kondisi hutan-hutan amazon atau hutan tropis lainnya dengan menggunakan akuarium yang besar, secara umum didominsasi oleh kayu-kayuan yang berbentuk akar-akar pohon di seluruh akuarium.
  • Natural style, model aquascape ini menirukan kondisi alam terrestrial landscape berbukit, gunung, tebing dan lembah dengan memperhatikan keseimbangan yang harmonis pada elemen pendukungnya.
  • Walstad style, merupakan desain dengan pemeliharaan dan perawatan biaya rendah (low budget tank). Aquascape ini umumnya hanya disinari dengan sinar lampu atau langsung sinar matahari melalui jendela, sistem ini dengan konsep ini diperkenalkan oleh Diana Walstad dalam bukunya "Ecology of the Planted Aquarium - A Practical Manual and Scientific Treatise for the Home Aquarist".

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar sukses dalam mendesain aquascape. Yang pertama adalah pemilihan wadah atau akuarium. Secara umum biasanya bahan akuarium terbuat dari bahan kaca atau plexiglass.

Akuarium sebaiknya menggunakan bahan kaca datar sehingga tidak menimbulkan distorsi pandangan, sedangkan apabila menggunakan plexiglass sebaiknya menggunakan bahan yang bagus karena rentan gores dan mencegah agar tidak mudah kusam.

Yang kedua adalah pemilihan hardscape. Beberapa aquascape seperti Iwagumi style, Natural style dan Jungle style banyak di dominasi oleh batu-batuan dan juga kayu-kayuan (driftwood).

Ketiga, pemilihan batuan dan kayu yang digunakan harus baik karena beberapa batuan mengeluarkan mineral yang kemungkinan akan merusak parameter air akuarium. Demikian juga dengan kayu-kayuan yang juga bisa lapuk lama kelamaan dan mengeluarkan zat racun tertentu sehingga sangat mengganggu parameter air.

Baca juga: Unik, Akuarium di Jepang Ajak Masyarakat VIdeo Chat dengan Belut Taman

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com