Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolesterol Naik Usai Lebaran, Apa yang Harus Dilakukan?

Kompas.com - 27/05/2020, 18:08 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menu masakan Lebaran memang nikmat untuk disantap. Namun, ada banyak menu makanan yang sebetulnya kurang baik untuk kesehatan.

Masakan bersantan atau melalui proses digoreng, misalnya, mengandung tinggi lemak sehingga dapat memicu peningkatan kolesterol.

Belum lagi menu-menu lainnya yang tinggi gula dan secara keseluruhan meningkatkan asupan kalori secara signifikan.

Menjaga angka kolesterol tetap ideal menjadi salah satu masalah yang dihadapi pasca-Lebaran. Jika kolesterol terlanjur naik, apa yang perlu dilakukan?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Endokrin Metabolik Diabetes RS Eka Hospital BSD, dr. Indra Wijaya, Sp-PD-KEMD, M.Kes, FINASIM menjelaskan, ada empat jenis kolesterol.

Keempatnya adalah kolesterol baik (HDL), kolesterol jahat (LDL), Trigliserida, dan kolesterol total.

Baca juga: Sering Dianggap Menakutkan, Apa Itu Kolesterol?

Untuk mengetahui angkanya kita dianjurkan melakukan cek darah di laboratorium dan idealnya dilakukan secara rutin.

"Intinya batas kenaikan yang berbahaya kita harus tahu. Harus cek rutin," kata Indra dalam sesi webinar, Rabu (27/5/2020).

Batas aman kadar LDL adalah di bawah 100 mg/dL, Trigliserida adalah 150 mg/dL, sementara kolesterol total yang tergolong normal berada di bawah 200 mg/dL. Sedangkan untuk HDL, karena merupakan kolesterol baik, semakin tinggi angkanya akan semakin baik.

Baca juga: Cegah Kolesterol Tinggi, Kurangi Konsumsi Makanan Berikut

Tindakan pencegahan jauh lebih baik. Namun jika sudah terlanjur mengalami peningkatan kadar kolesterol pasca-Lebaran, hal yang bisa dilakukan adalah minum banyak air putih untuk mengembalikan metabolisme tubuh dan memperbanyak olahraga.

"Kalori banyak yang masuk, otomatis harus dikeluarkan," ungkapnya.

Dianjurkan untuk berolahraga 150 menit dalam seminggu. Artinya, waktu tersebut bisa dibagi menjadi 30 menit sehari. Tidak perlu setiap hari berolahraga, kamu cukup melakukannya lima hari dalam seminggu sementara hari sisanya bisa digunakan untuk beristirahat.

Olahraga yang dilakukan juga bisa disesuaikan dengan kemampuan dan tidak perlu terlalu berat.

Beberapa jenis olahraga yang bisa kamu lakukan seperti jalan pagi, jogging, hingga bersepeda (atau sepeda statis).

Pada umumnya, setelah tiga hari kolesterol akan berangsur turun menuju normal.

"Tiga hari sampai seminggu diharapkan sudah turun," ujar Indra.

Untuk mengetahui angkanya secara pasti, dianjurkan untuk melakukan cek darah. Sebelum mengonsumsi obat penurun kolesterol, dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

"Lebih bagus konsultasi dengan dokter dulu karena tidak semua kolesterol tinggi butuh obat. Diharapkan badan kita bisa menetralisir sendiri," ungkapnya.

Baca juga: Gejala Kolesterol Tinggi dan Cara Mengatasinya dengan Sederhana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com