Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/05/2020, 07:55 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di masa pandemi seperti saat ini, kaum wanita pasti mengalami pengurangan pemakaian riasan wajah secara signifikan.

Namun, -anehnya, tak sedikit pula yang justru memiliki jerawat baru.

Tak perlu khawatir, sebab kamu tak sendirian.

Ada banyak orang yang juga mengalami hal serupa, bahkan mereka yang sebelumnya tidak biasa memiliki jerawat di masa remaja maupun saat menstruasi.

Baca juga: Jerawat di Dahi, Apa Penyebabnya?

Ada banyak faktor penyebab jerawat, namun ada satu penjelasan yang juga sangat sederhana, yakni kita semua merasakan stres di tengah pandemi ini.

Secara teknis, stres tidak berdampak langsung pada jerawat, namun tentu saja memegang peran besar terhadap kondisi kulit.

Direktur Penelitian Kosmetik dan Riset Dermatologi Klinis di Rumah Sakit Mount Sinai di New York, Joshua Zeichner, M.D. memberi penjelasannya.

Dia mengatakan, seperti semua jenis jerawat, stres jerawat disebabkan oleh campuran bakteri, minyak, peradangan, dan hormon.

"Untuk mempersiapkan diri menghadapi lingkungan yang penuh tekanan, tubuh memproduksi hormon tertentu seperti kortisol secara berlebihan," kata Zeichner.

Baca juga: Infus Vitamin dari Jepang Ini Ampuh Atasi Jerawat dalam Waktu Singkat

Hormon-hormon ini merangsang kelenjar minyak dan membuatnya menjadi berlebih. Minyak berlebih ini kemudian menyumbat pori-pori dan menyembabkan jerawat.

Jerawat mungkin memang masalah kecil jika dibandingkan masalah-masalah lainnya yang mengganggu keberlangsungan hidup.

Namun, jerawat juga tak bisa disepelekan karena relatif mengganggu dan seringkali berdampak pada suasana hati.

Mengenali jerawat stres

Jerawat stres lebih mirip jerawat yang mungkin kamu alami ketika masih remaja, karena disebabkan oleh kelebihan produksi minyak.

"Jerawat stres, tidak seperti jerawat biasa, biasanya terjadi pada bagian wajah paling berminyak, seperti dahi, hidung dan dagu."

Demikian diterangkan dokter kulit kosmetik di Union Square Laser Dermatology di New York, Shereene Idriss, M.D.

Akibat disebabkan oleh peningkatan produksi minyak, kulit biasanya akan terlihat lebih berminyak dan sedikit lebih meradang.

Baca juga: Sering Pakai Masker? Simak Tips Agar Tak Picu Jerawat

Zeichner menambahkan, jerawat stres juga bisa terlihat seperti kombinasi komedo, whiteheads, benjolan merah, dan jerawat nanah.

Tanda bahwa jerawat yang kamu alami adalah jerawat stres adalah muncul beberapa jerawat baru sekaligus pada satu waktu.

Padahal, jerawat hormonal cenderung muncul satu per satu (kecuali kamu sedang mencoba produk baru).

Bahkan jika kamu biasanya tidak berjerawat, menstruasi atau peristiwa yang menimbulkan stres dapat memicu timbulnya jerawat.

Namun, orang-orang yang secara genetis memiliki kecenderungan mengalami jerawat dan mengalaminya secara teratur lebih mungkin mengalami peradangan ketika stres.

Mengatasi jerawat stres

Cara mengatasinya sama dengan menangani jerawat biasa. Kamu hanya perlu merawat kulitmu lebih intens daripada biasanya.

1. Cari formula produk khusus jerawat

Zeichner mengatakan, selama periode stres, ganti produk pembersih wajahmu dengan pembersih yang mengandung asam salisilat (salicylic acid).

"Komponen ini akan membantu menghilangkan minyak berlebih dan sel-sel kulit mati dari permukaan kulit untuk me jaga kulit tetap bersih," ungkap dia.

Selain itu, pilihlah produk yang tidak membuat kulit wajahmu menjadi kering.

Zeichner juga merekomendasikan pengaplikasian produk dengan benzoil peroksida, yang dapat menurunkan kadar bakteri penyebab jerawat, dan mengurangi peradangan.

Baca juga: 4 Solusi Alami Atasi Jerawat di Bokong

Bahan ini paling sering ditemukan dalam produk spot treatment, namun untuk mengatasi jerawat aktif dan mencegah terbentuknya jerawat baru, kamu bisa mengaplikasikannya ke seluruh wajah.

2. Mengganti pelembap

Menggunakan pembersih wajah dengan asam salisilat dan perawatan benzoil peroksida bisa membuat kulit menjadi kering.

Jadi, pastikan tidak melewarkan pelembap untuk mencegah iritasi lebih lanjut. Sebab, kulit yang dehidrasi justru bisa menghasilkan minyak berlebih.

Idriss menyarankan untuk mengganti lotion krim atau berbahan dasar minyak dengan lotion berformula ringan, serta menghindari serum vitamin E saat jerawat sedang dalam proses penyembuhan.

Sebab, formulasi produk-produk tersebut cenderung lebih berat pada kulit.

3. Mengelola stres

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, satu-satunya cara nyata untuk mencegah jerawat stres adalah mengelola stres itu sendiri.

Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengelola stres, seperti meditasi, mengambil napas dalam, terapi, hingga melakukan hobi-hobi menyenangkan.

Baca juga: Apa Penyebab Munculnya Jerawat Batu yang Menjengkelkan?

Namun hal terpenting adalah mencari tahu cara mana yang bekerja paling baik untuk dirimu sendiri.

Ia juga merekomendasikan untuk tidur cukup dan menerapkan pola makan sehat.

Jika tidak juga berpengaruh?

"Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah mengingatkan dirimu sendiri bahwa situasi ini akan berlalu."

"Pola pikir seperti itu akan menurunkan level stres tertentu dan mempercepat pemulihan masalah kulit yang dialami," kata dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com