Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Biang Keringat pada Bayi karena Cuaca Panas

Kompas.com - 28/05/2020, 09:05 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com— Biang keringat atau dalam istilah medis disebut miliara pada bayi biasa muncul saat cuaca panas seperti saat ini.

Biang keringat terjadi karena pori-pori dalam kelenjar yang menghasilkan keringat itu tersumbat sehingga tak bisa melepaskan keringat ke permukaan kulit.

Menurut fokter spesialis kulit, Dr Litya Ayu Kanya Anindya SpKK biang keringat pada bayi bisa muncul di area-area tubuh tertentu.

“Lokasi yang sering timbul banyak keringat, punggung, dada, lipatan-lipatan, daerah popok juga,” ujar Litya.

Biang keringat rupanya ada tiga jenis yakni:

1. Kristalina

Kristalina yang merupakan biang keringat paling ringan. Kristalina biasanya muncul di lapisan teratas kulit. Bila bayimu terkena jenis biang keringat ini, akan terlihat kemerahan di kulit dengan adanya melenting yang berisi air.

“Tapi jenis ini paling gampang sembuh,” kata Litya.

Baca juga: Cuaca Panas Melanda Jakarta, Sudahkah Masuk Musim Kemarau?

2. Rubra

Pada jenis ini kulit bayi sudah terjadi peradangan, kemerahan pada kulit akan semakin parah. Pada kulit juga akan timbul bintik-bintik merah semakin besar dan merata. Pada tahap ini sebaiknya bayi sudah mendapatkan penanganan dari dokter.

“Karena mungkin sudah harus mendapatkan antibiotik oles,” ujar Litya.

3. Pofunda

Yang terakhir adalah profunda, jenis ini diketahui kerap terjadi pada kulit dewasa. Bentuknya lebih keras dan lebih tebal, tetapi berwarna putih.

Cara mencegah

Biang keringat akan membuat anak tidak nyaman dan cenderung rewel. Namun kita bisa melakukan pencegahan.

Litya mengungkapkan ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk pencegahan. Pilihlah bahan pakaian yang nyaman dan menyerap kerngat.

“Pilih yang halus dan kulit anak dijaga tetap sejuk. Kita jaga kulitnya agar tak ikut panas, tidak usah berlapis-lapis,” kata Litya.

Selanjutnya bisa juga memasang penyejuk ruangan seperti air conditioner atau kipas angin.

“Bisa kipas angin yang tidak diarahkan langsung ke anaknya. Karena kalau langsung ke anak, anak bisa terkena flu,” ungkap Litya.

Baca juga: Tidur Menghadap Kipas Sebabkan Paru-paru Basah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com