Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kehidupan Pangeran Harry dan Meghan Markle di LA Diganggu Drone

Kompas.com - 29/05/2020, 07:51 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber PageSix

KOMPAS.com - Mundurnya Pangeran Harry dan Meghan Markle dari lingkungan Kerajaan Inggris ternyata tak membuat daya tarik mereka berkurang. 

Pasangan ini tetap menjadi buruan bak selebritas papan atas dunia, meski telah hijrah dari London, Inggris ke Los Angeles, California, Amerika Serikat.

Buktinya, kabar terbaru menyebutkan, Pangeran Harry dan Meghan Markle menyampaikan pengaduan kepada polisi di LA, terkait adanya drone yang terbang di atas rumah baru mereka.

Baca juga: Ratu Elizabeth Tak Restui Gaun Pengantin Meghan Markle, Benarkah?

Konon, Harry dan Meghan khawatir kehadiran drone tersebut sebagai bentuk "ancaman teror".

Tentu kekhawatiran itu sepertinya tak berlebihan, jika kita tahu bahwa di sepanjang bulan Mei ini saja, sudah lima kali didapati drone yang terbang rendah di areal kediaman Harry dan Meghan.

Termasuk, ketika pasangan itu sedang menemani anak pertama mereka Archie berenang, drone pun terlihat terbang rendah, tak lebih dari enam meter.

Keterangan ini disampaikan kerabat dekat Meghan dan Harry seperti dikutip dari laman Daily Beast.

Baca juga: Kejutan Harry untuk Meghan di Hari Ulang Tahun Pernikahan

"Mereka melihat drone mendatangi mereka, dan mereka memang mengira mereka sedang dibidik oleh para fotografer, tetapi bukan hanya itu saja kekhawatirannya," kata sumber tersebut. 

“Sebelum ini, Meghan pernah menerima ancaman kematian pada saat pernikahannya, jadi ancaman teror sangat nyata bagi mereka," sebut dia lagi.

"Ya, terlepas dari itu, coba bayangkan jika kita berada dalam posisi mereka, bagaimana rasanya?"

Baca juga: Jika Masih Hidup, Putri Diana Bakal Bentrok dengan Meghan Markle

"Ada dengung drone di atas kepala kita, cuma setinggi enam meter, saat kita sedang bermain dengan anak kita, coba bayangkan deh," ujar sumber itu.

Tak hanya itu, kasus drone ini rupanya hanya sebagian dari yang dikeluhkan pasangan itu sebagai gangguan yang "tak terbayangkan".

Apalagi, mereka menempati rumah mewah di Beverly Hills seharga 18 juta dollar AS atau kira-kira Rp 268 miliar milik pesohor Hollywood Tyler Perry.

Ganguan lainnya adalah mereka yang membuntuti dan mengikuti Harry dan Meghan setiap kali mereka pergi.

Kondisi itu membuat mereka bingung tak menentu -apalagi ketika mengendarai mobil, saat selalu saja ada yang mengikuti mereka.

Baca juga: Kisah Meghan dan Pangeran Harry Akan Difilmkan

Bahkan, sempat ada satu insiden yang hampir menyebabkan kecelakaan, akibat aksi membuntuti itu.

"Kejadian yang sangat berbahaya, mengejutkan, dan menakutkan," kata sumber itu.

Hal itulah yang menumpuk dan kini menjadi kekhawatiran pasangan tersebut. Belum lagi, Harry disebut mengalami trauma.

Di mana setiap kali dia melihat kamera, kondisi itu mengembalikan rasa sakit kehilangan ibunya, Putri Diana, yang meninggal dalam kecelakaan mobil saat dikejar oleh paparazzi pada tahun 1997.

Baca juga: 4 Gaya Meghan Markle yang Dulu Dilarang, Kini Boleh Dikenakan

Kabarnya, pasangan itu berencana untuk menyewa pasukan keamanan pribadi, namun menyangkal jika ayah Harry, Pangeran Charles yang akan menanggung biayanya.

"Mereka tidak meminta perlakuan khusus," kata sumber itu.

"Melindungi keluarga adalah perhatian utama mereka," sambungnya.

Seorang Jurubicara Kepolisian LA memberi konfirmasi kepada Daily Beast bahwa ada laporan tentang masalah drone di daerah tempat tinggal Harry dan Meghan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber PageSix
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com