Namun, gejala yang umum terjadi seperti gatal-gatal dan ruam pada kulit, hidung tersumbat, batuk, hingga gejala gastrointestinal seperti mual, muntah, sakit perut, diare, dan tinja berdarah.
Gejala bisa muncul pada pertama kali anak mengonsumsi susu sapi, tetapi gejala juga bisa tertunda hingga beberapa minggu setelahnya. Itulah mengapa beberapa orang kerap kebingungan.
Dalam kasus-kasus ini, hubungan konstan dari gejala dengan konsumsi akan membantu menegakkan diagnosis. Disarankan untuk berbicara dengan dokter untuk mengonfirmasinya.
Baca juga: Kenali Alergi Susu Sapi Pada Anak
Cara mengenali alergi
Mendiagnosis alergi protein susu sapi tidak mudah karena gejalanya dapat menyerupai banyak kondisi lainnya.
Standar emas diagnosis diawali dengan mengeliminasi produk, melihat dampaknya, lalu diikuti dengan pemberian kembali guna memastikan apakah penyebabnya memang susu sapi.
Penghapusan total susu sapi akan memperbaiki gejala dalam 2-4 minggu, namun pengenalan kembali susu sapi mungkin akan mengembalikan gejalanya. Jika itu terjadi, maka akan mengkonfirmasi diagnosis.
Setelah diagnosis dikonfirmasi, anak harus menjalani diet eliminasi menggunakan formula yang dihidrolisis secara luas atau formula asam amino untuk jangka waktu 6 bulan sebelum melihat kembali apakah anak telah mengembangkan toleransi untuk susu sapi.
Alergi protein susu sapi terjadi selama 1000 hari pertama kehidupan. Periode ini sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan jangka panjang bayi.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mendiagnosis gejala alergi protein susu sapi secara akurat untuk menjalani penanganan yang tepat.
Sekali lagi, jika menghadapi keraguan, konsultasikanlah dengan dokter untuk mendapatkan saran-saran yang tepat.
Baca juga: Alternatif Nutrisi Bagi Anak Alergi Susu Sapi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.