KOMPAS.com - Merupakan hal yang normal bagi bayi dan anak-anak jika sesekali muntah. Berdasarkan jurnal yang diterbitkan dalam U.S. National Library of Medicine, muntah adalah refleks pelindung yang menghasilkan pengusiran paksa isi lambung ke dan dari mulut.
Dalam sebagian besar kasus, hal ini akan berlangsung tidak lebih dari satu hingga dua hari dan bukan merupakan pertanda penyakit yang serius.
Dalam kebanyakan kasus, muntah akan berhenti tanpa perawatan kesehatan khusus. Sebagian besar muntah pada anak disebabkan oleh virus dan akan membaik dengan sendirinya.
Anda tidak boleh menggunakan obat bebas atau obat tanpa resep dokter kecuali jika diresepkan secara khusus oleh dokter anak untuk Si Kecil mengatasi muntah yang dialaminya.
Namun sebelumnya, dokter pasti akan memeriksa terlebih dahulu apa penyebab muntah pada anak. Apa saja kemungkinan penyebab muntah pada anak ini?
Baca juga: Lagi Pandemi, Masih Perlukah Imunisasi Dasar Anak Dilakukan?
Muntah pada bayi atau anak sebenarnya merupakan hal yang normal. Tetapi jika terjadi terlalu sering, bisa jadi hal ini menjadi beberapa penyebabnya.
1. Asam Lambung Naik
Muntah terjadi ketika isi lambung dengan cepat atau secara paksa dimuntahkan atau dikosongkan melalui mulut. Ini terjadi melalui kontraksi otot perut yang terjadi secara tiba-tiba.
Untuk bayi, naiknya asam lambung selama dan di antara waktu makan adalah normal, tetapi jika anak kita memuntahkan makanan tersebut beberapa kali sehari, Si Kecil mungkin tidak akan mendapatkan berat badan yang cukup.
Jika Anda curiga bahwa bayi terlalu sering memuntahkan makanan atau kesakitan saat muntah, konsultasikan hal tersebut dengan dokter.
Baca juga: Mual dan Ingin Muntah Saat Main Game? Bisa Jadi Motion Sickness
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.