Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/05/2020, 16:21 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Merupakan hal yang normal bagi bayi dan anak-anak jika sesekali muntah. Berdasarkan jurnal yang diterbitkan dalam U.S. National Library of Medicine, muntah adalah refleks pelindung yang menghasilkan pengusiran paksa isi lambung ke dan dari mulut.

Dalam sebagian besar kasus, hal ini akan berlangsung tidak lebih dari satu hingga dua hari dan bukan merupakan pertanda penyakit yang serius.

Dalam kebanyakan kasus, muntah akan berhenti tanpa perawatan kesehatan khusus. Sebagian besar muntah pada anak disebabkan oleh virus dan akan membaik dengan sendirinya.

Anda tidak boleh menggunakan obat bebas atau obat tanpa resep dokter kecuali jika diresepkan secara khusus oleh dokter anak untuk Si Kecil mengatasi muntah yang dialaminya.

Namun sebelumnya, dokter pasti akan memeriksa terlebih dahulu apa penyebab muntah pada anak. Apa saja kemungkinan penyebab muntah pada anak ini?

Baca juga: Lagi Pandemi, Masih Perlukah Imunisasi Dasar Anak Dilakukan?

Muntah pada bayi atau anak sebenarnya merupakan hal yang normal. Tetapi jika terjadi terlalu sering, bisa jadi hal ini menjadi beberapa penyebabnya.

1. Asam Lambung Naik

Muntah terjadi ketika isi lambung dengan cepat atau secara paksa dimuntahkan atau dikosongkan melalui mulut. Ini terjadi melalui kontraksi otot perut yang terjadi secara tiba-tiba.

Untuk bayi, naiknya asam lambung selama dan di antara waktu makan adalah normal, tetapi jika anak kita memuntahkan makanan tersebut beberapa kali sehari, Si Kecil mungkin tidak akan mendapatkan berat badan yang cukup.

Jika Anda curiga bahwa bayi terlalu sering memuntahkan makanan atau kesakitan saat muntah, konsultasikan hal tersebut dengan dokter.

Baca juga: Mual dan Ingin Muntah Saat Main Game? Bisa Jadi Motion Sickness

2. Refluks Esofagitis

Naiknya asam lambung dapat menyebabkan refluks esofagitis, suatu kondisi di mana asam lambung mengiritasi kerongkongan (tabung yang menghubungkan mulut dengan lambung) dan membutuhkan perawatan medis.

3. Stenosis Pilorik
Penyebab serius lain dari muntah pada anak adalah stenosis pilorik, yang mengarah pada muntah proyektil yang kuat pada bayi di bawah usia 2 bulan.

Kondisi satu ini disebabkan oleh penyumbatan atau penyempitan pada celah antara lambung dan usus. Tanpa pengobatan, penyumbatan dapat menyebabkan dehidrasi parah dan penurunan berat badan.

Ini merupakan kondisi darurat yang sangat serius. Jika Anda mencurigai bahwa Si Kecil menderita stenosis pilorik, segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

4. Gastroenteritis
Penyebab umum muntah pada anak biasanya karena gastroenteritis, infeksi lambung dan usus oleh virus atau bakteri.

Infeksi virus cenderung lebih ringan dan mungkin dikaitkan dengan gejala pernapasan (sakit tenggorokan, kemacetan, atau sakit telinga), tetapi infeksi bakteri biasanya lebih parah dan dapat menyebabkan diare yang mengandung darah.

Baca juga: Tidur Nyenyak dan Rutin Olahraga Bisa Bantu Anak Tumbuh Lebih Tinggi

Selain diare, anak-anak dengan gastroenteritis juga mungkin mengalami demam.

Sebagian besar kasus gastroenteritis tidak memerlukan perawatan khusus dan anak akan membaik setelah beberapa hari.

Artikel ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Parenting.Orami.co.id

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com