Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/06/2020, 08:15 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kulit kering adalah masalah kulit yang sangat umum, dan biasanya tidak berbahaya.

Meski demikian, kulit kering bisa sangat mengganggu, karena menyebabkan rasa gatal dan kulit tampak bersisik saat kita melihatnya di cermin.

Gejala kulit kering

Kekeringan bukan satu-satunya gejala kulit kering. Menurut Michele Farber, MD, dokter kulit bersertifikat di Schweiger Dermatology Group di New York City, AS, beberapa gejala kulit kering adalah:

- Rasa gatal

- Iritasi

- Kulit pecah-pecah

- Keketatan

- Rasa sakit

- Berdarah

Selain itu, kita dapat mengetahui kulit dalam kondisi kering dengan melihatnya. Tampilan kulit kering kemungkinan lebih kasar atau bersisik, dan dapat mengelupas.

Kekeringan ini dapat terjadi pada kulit bagian tubuh tertentu, seperti tangan, atau paling umum di lengan dan kaki kita, menurut Farber.

Baca juga: Kulit Kering hingga Gusi Berdarah, Tanda Anak Kekurangan Vitamin C

Penyebab kulit kering

Ada banyak penyebab kulit kering, mulai dari cuaca hingga produk pembersih yang kita pakai. Berikut di antaranya:

1. Sabun yang keras

Sabun dirancang untuk menghilangkan minyak, lemak, dan kotoran yang tidak diinginkan.

"Kulit memiliki sebum atau minyak alami yang membantu mempertahankan kelembapan," ujar Farber.

"Saat mengeluarkan minyak dan kotoran yang tidak diinginkan, sabun tidak bisa membedakan antara minyak alami pada kulit dan minyak berlebih yang tak diinginkan, sehingga dapat menyebabkan overdrying."

Selain itu, bahan-bahan seperti sulfat atau tambahan wewangian dalam sabun dapat menyebabkan iritasi dan pengeringan.

Menurut Farber, sabun yang keras dapat mengganggu penghalang kulit dan membuat kulit lebih rentan kering.

Bahkan jika kita tidak menggunakan sabun yang kasar, tindakan penyabunan dan pembilasan yang berulang dapat menghilangkan minyak alami dari kulit kita.

2. Air panas

Air panas dapat berdampak pada kulit. Farber mengatakan mandi air panas adalah salah satu penyebab utama. Semakin panas air dalam bak mandi, semakin keras air di kulit, menghilangkan minyak alami kulit yang membuatnya tetap lembap.

Dia mengatakan, suhu air panas di atas 40 derajat Celsius akan menyebabkan iritasi.

Baca juga: Kulit Kering? 6 Makanan Ini Bisa Bantu Mengembalikan Kelembaban

3. Kolam yang mengandung klorin

Sebagian besar air kolam dan hot tub mengandung klorin untuk membunuh bakteri dan organisme berbahaya lainnya di dalam air.

Namun, klorin akan mengeringkan kulit dan dapat memperburuk kondisi kulit yang sudah teriritasi.

Kerusakan akan terjadi dua kali lipat saat kita mandi dengan air panas, karena tubuh kita mengalami efek pengeringan.

4. Cuaca dingin

Menurut Farber, cuaca dingin mengurangi kelembapan dan menarik air dari kulit. Kombinasi udara dingin dan kelembapan rendah menyebabkan kulit kering dan dehidrasi.

5. Penghangat ruangan

Farber mengatakan penghangat ruangan bisa menyebabkan kulit kering, bahkan menambah kerusakan pada kulit.

Semua jenis penghangat ruangan akan mengurangi kelembapan di rumah kita, yang dapat menghilangkan kelembapan kulit kita.

6. Kondisi kulit yang sudah bermasalah

Kulit kita akan lebih sensitif terhadap serangan dari luar jika kita sudah mempunyai kondisi atau gangguan tertentu pada kulit.

"Kondisi kulit yang mendasarinya memperburuk proses ini, karena orang sudah lebih sensitif terhadap iritasi luar dan penghalang kulit tidak berfungsi dengan cara yang sama," kata Farber.

Baca juga: Mengatasi Kulit Kering karena Sering Cuci Tangan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com