KOMPAS.com - Dulu, perempuan kerap dianggap sebelah mata. Mereka diidentikkan dengan urusan domestik rumah tangga, sehingga tak leluasa mengembangkan kehidupan lain di luar keluarga.
Namun, seiring kemajuan zaman, jumlah perempuan yang eksis di luar ranah domestik kian bertambah.
Bahkan, kini sekitar 90 persen pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia didominasi perempuan.
Baca juga: Cara Pengusaha Salon Bertahan dari Badai Pandemi
“Fenomena ini istimewa, karena perempuan secara global berkontribusi banyak dalam ekonomi. Para wanita juga merupakan indikator kemajuan ekonomi.”
Hal itu disampaikan dosen Kewirausahaan Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB), Wawan Dewanto, belum lama ini.
Salah satu bentuk keistimewaan ini ada pada gaya kepemimpinan perempuan yang feminim.
Perempuan umumnya mengutamakan empati dan perasaan kepada manusia yang kini sedang banyak dicanangkan para pebisnis.
Namun bukan berarti, perjalanan mereka mulus.
Dalam buku “Womenpreneur: Ketika Perempuan Menjadi Pengusaha”, Wawan dan sejumlah penulis menggambarkan tantangan yang dihadapi para womenpreneur.
Baca juga: Simak, 3 Tips Praktis Memulai Bisnis Fesyen Ala Pengusaha Sukses
“Dari beberapa kisah womenpreneur, keluargalah yang kerap menjadi motivasi bisnis para pengusaha perempuan itu,” ungkap dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.