Banyak stereotype yang menganggap perempuan berbisnis hanya untuk mengisi waktu luang, bukan untuk membangun bisnis secara serius.
Namun, dengan berkembangnya womenpreneur di Indonesia, stereotype ini sedikit terpatahkan. Semakin banyaknya program pembiayaan pemerintah khusus perempuan.
Salah satunya, kredit Melati di Bandung yang memberikan kredit nol persen untuk perempuan.
Kemudian Bank Gakin di Jember yang memberikan kredit dengan bunga lebih rendah untuk perempuan, dan beberapa program pembiayaan lainnya.
“Untuk itulah, buku ini dibuat. Agar perempuan yang akan memulai berbisnis tidak lagi merasa buntu dikala mendapatkan tantangan yang sama pun mengenai keterbatasan,” imbuhnya.
Buku "Womenpreneur: Ketika Perempuan Menjadi Pengusaha" merupakan hasil karya Isnaini Ruhul, Alpinaliah Rachmijati, Rafiati Kania, Prameshwara Anggahegari, Aang Noviyana Umbara, bersama Wawan Dewanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.