Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/06/2020, 08:44 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Banyak stereotype yang menganggap perempuan berbisnis hanya untuk mengisi waktu luang, bukan untuk membangun bisnis secara serius.

Namun, dengan berkembangnya womenpreneur di Indonesia, stereotype ini sedikit terpatahkan. Semakin banyaknya program pembiayaan pemerintah khusus perempuan.

Salah satunya, kredit Melati di Bandung yang memberikan kredit nol persen untuk perempuan.

Kemudian Bank Gakin di Jember yang memberikan kredit dengan bunga lebih rendah untuk perempuan, dan beberapa program pembiayaan lainnya.

“Untuk itulah, buku ini dibuat. Agar perempuan yang akan memulai berbisnis tidak lagi merasa buntu dikala mendapatkan tantangan yang sama pun mengenai keterbatasan,” imbuhnya.

Buku "Womenpreneur: Ketika Perempuan Menjadi Pengusaha" merupakan hasil karya Isnaini Ruhul, Alpinaliah Rachmijati, Rafiati Kania, Prameshwara Anggahegari, Aang Noviyana Umbara, bersama Wawan Dewanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com