Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/06/2020, 10:26 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Menjelang diterapkannya "new normal" di berbagai negara di dunia, sebagian orang menganggap Covid-19 sebagai virus yang tidak lagi menakutkan.

Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan para pemimpin dunia Senin (1/6/2020) tentang laporan yang menyebut virus corona "kehilangan potensi."

WHO menegaskan, virus ini masih merupakan virus pembunuh dan ribuan orang berjuang untuk sembuh setiap harinya.

"Kita harus sangat berhati-hati agar kita tidak menciptakan perasaan virus menjadi tidak terlalu patogen. Sama sekali bukan itu masalahnya."

Begitu kata Dr. Mike Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan WHO, pada konferensi pers di kantor pusat di Jenewa.

Hal itu ia nyatakan ketika para pejabat WHO dimintai komentar tentang seorang dokter di Italia yang menyebut virus corona kehilangan potensi dan menjadi tidak terlalu mematikan.

Pendapat tersebut awalnya diutarakan oleh Alberto Zangrillo, Kepala Rumah Sakit San Raffaele di Milan, Italia.

Baca juga: WHO: Perokok Tembakau dan Sisha Berisiko Tinggi Terkena Covid-19

Kepada salah satu stasiun televisi Italia, ia mengatakan tes swab yang dilakukan selama 10 hari terakhir menunjukkan viral load secara kuantitatif yang benar-benar sangat kecil dibandingkan satu bulan atau dua bulan lalu.

Dr. Maria Van Kerkhove, kepala unit penyakit baru dan zoonosis WHO, mengatakan dia belum melihat laporan tersebut.

Namun ia menambahkan, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dan menekan penularan virus. Termasuk menemukan, melakukan tes dan mengisolasi pasien Covid-19.

"Jika kita biarkan virusnya, itu akan menular dan menyebabkan penyakit parah pada sekitar 20 persen orang," kata Van Kerkhove.

Virus ini, lanjut dia, juga dapat memengaruhi orang secara berbeda, dan menyebabkan berbagai penyakit secara konsisten di seluruh dunia.

Satu pasien positif corona telah dinyatakan sembuh setelah kurang lebih dua pekan di rawat di RSUD Bima. Kini sang pasien telah kembali ke rumahnya untuk melakukan isolasi mandiri.KOMPAS.COM/SYARIFUDIN Satu pasien positif corona telah dinyatakan sembuh setelah kurang lebih dua pekan di rawat di RSUD Bima. Kini sang pasien telah kembali ke rumahnya untuk melakukan isolasi mandiri.

Menurutnya, virus akan "lepas kendali" jika orang-orang membiarkannya.

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari Worldometer, virus corona telah menginfeksi lebih dari 6,3 juta orang di seluruh dunia dan menyebabkan setidaknya 377.000 orang meninggal dunia.

Amerika Serikat memiliki kasus paling parah, dengan hampir 1,8 juta kasus.

Sementara itu, Indonesia memiliki 26,940 kasus dan korban meninggal dunia 1,641 orang.

Bulan lalu, para pejabat WHO mengatakan pusat pandemi Covid-19 telah bergeser ke Amerika Selatan, ketika banyak kasus dijumpai di Rio de Janeiro dan Sao Paulo, Brazil.

WHO memberi peringatan, negara-negara dengan infeksi virus corona yang menurun masih dapat menghadapi gelombang kedua jika terlalu cepat mengambil tindakan untuk menghentikan wabah.

Baca juga: 8 Jenis Pekerjaan yang Muncul karena Pandemi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com