"Kebanyakan asfiksia mekanik memengaruhi pernapasan atau aliran darah, dan yang terakhir ini biasanya disebabkan oleh pembuluh leher atau kompresi toraks," menurut Medscape.
Sementara, asfiksasi non-mekanis bisa disebabkan oleh bahan kimia di udara.
Penguji independen mengatakan, lutut polisi di punggung Floyd menekan paru-parunya dan menghentikan organ vital itu untuk mengambil atau mengeluarkan udara.
Floyd tidak bisa bernapas, seperti yang ia katakan kepada petugas dalam video dari insiden mengerikan itu.
Namun, otopsi baru mencatat bukan hanya lutut yang menyebabkan kematian Floyd, melainkan juga karena petugas lain yang menahannya.
"Tidak hanya lutut di leher George yang menjadi penyebab kematiannya, tetapi berat kedua petugas polisi lainnya di punggungnya, yang mencegah aliran darah ke otaknya dan aliran udara ke paru-parunya."
Demikian kata Antonio Romanucci, pengacara keluarga Floyd, menurut The New York Times.
Baca juga: Kematian George Floyd Disebut Pembunuhan Berencana
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.