Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Terlalu Sering Minum Es Teh Manis, Ini Alasannya

Kompas.com - 02/06/2020, 16:07 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Siapa yang bisa menolak kesegaran es teh manis? Minuman ini memang selalu bisa menggoda, terlebih lagi saat cuaca sedang panas terik.

Namun, kita harus hati-hati. Di balik kenikmatannya, es teh manis juga dapat berbahaya bagi tubuh bila terlalu sering meminumnya, lho!

Pada dasarnya, mengonsumsi apa pun secara berlebihan itu tidak baik bagi kesehatan, termasuk es teh manis. Apalagi jika dibarengi dengan pola hidup tidak sehat, seperti merokok atau jarang berolahraga, bisa memicu penyakit yang membahayakan tubuh.

Bahaya terlalu banyak mengonsumsi es teh manis

Para ahli kesehatan mengatakan bahwa es teh manis berpotensi menyebabkan kerusakan pada tubuh karena gula yang dikandungnya. Jika dikonsumsi secara berlebihan, minuman ini bahkan dapat menyebabkan banyak penyakit.

Berikut ada beberapa bahaya terlalu banyak mengonsumsi es teh manis yang bisa dijadikan bahan pertimbangan.

1. Menyebabkan gagal ginjal

Seorang dokter di University of Utah Health Care mengungkapkan bahwa es teh manis penuh dengan asam oksalat, yang apabila diminum secara berlebihan, dapat menumpuk di ginjal dan mengganggu fungsinya untuk mengeluarkan kotoran dari darah.

2. Meningkatkan risiko diabetes

Sebagian orang sering kali menambahkan begitu banyak gula ke dalam es teh mereka. Padahal, satu gelas es teh manis dapat mengandung sekitar 33 gram gula.

Konsumsi gula secara berlebihan dapat memicu risiko diabetes. Namun, kita tidak perlu khawatir karena gula bisa diganti dengan pemanis alam yang lebih aman dikonsumsi.

Baca juga: Dari Gorengan hingga Teh Manis, Indonesia Dikepung Penyebab Diabetes

3. Obesitas

Bagi yang ingin menurunkan berat badan, lebih baik hindari konsumsi es teh manis terlalu sering karena segelas es teh manis mengandung sekitar 250 kalori.

Jika kamu terlalu sering meminumnya, obesitas mungkin saja bisa terjadi dan usaha menurunkan berat badan tentunya akan terganggu.

4. Memicu risiko terkena stroke

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com