Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/06/2020, 09:34 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama masa pandemi Covid-19, cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) dan lanjutan di Indonesia menurun.

Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, R Vensya Sitohang mengatakan, penurunan cakupan imunisasi terlihat pada periode Maret-April 2020.

“Cakupan IDL dan campak rubela lanjutan pada Januari-Februari 2020 lebih tinggi dibanding cakupan Januari-Februari 2019,” ujar Vensya, Rabu (3/6/2020) kemarin.

Baca juga: Lagi Pandemi, Masih Perlukah Imunisasi Dasar Anak Dilakukan?

Namun, saat Indonesia mulai menghadapi masa pandemi virus corona, cakupan imunisasi langsung menurun.

Penyebabnya beragam, salah satunya kekhawatiran orangtua bahwa anak akan tertular corona saat datang ke RS atau puskesmas. Ada pula alasan perubahan pelayanan imunisasi.

Pada Maret 2020, cakupan IDL turun 4,9 persen dari 859.688 anak menjadi 806.130 anak.

Begitu pun di bulan April 2020, terjadi penurunan cakupan IDL 19,7 persen dibanding April 2019, dari 1.216.671 menjadi 971.010 anak.

“Itu artinya ada ratusan ribu anak tidak diimunisasi,” ungkap Vensya.

Berkaca dari menurunnya cakupan imunisasi rutin lengkap, maka tingkat kekebalan tubuh tehadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) juga dipastikan ikut turun.

Baca juga: Selama Pandemi, Jadwal Imunisasi Anak Tetap Dilakukan atau Ditunda?

Jika dibiarkan, kata Vensya, hal ini bisa memicu kejadian luar biasa, bahkan wabah penyakit penyakit tersebut, seperti polio, difteri, tetanus, campak, dan lainnya.

Untuk itu, pihaknya terus menyosialisasikan pentingnya imunisasi kepada masyarakat, sekaligus memastikan ketersediaan sarana dan prasarana imunisasi di lapangan.

Sekretaris III Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Catherine M Sambo mengatakan, untuk menggenjot cakupan imunisasi di masa pandemi, dilakukan berbagai hal.

Antara lain, menggelar pelatihan tenaga kesehatan mengenai imunisasi di masa pandemi lewat fasilitas webinar dan kegiatan sejenis lainnya.

Kemudian, mengoptimalkan program Imunisasi Kejar. "Jadi, anak yang terlambat mendapatkan imunisasi, harus melakukan imunisasi kejar," kata dia.

Namun perlu diperhatikan, ada beberapa vaksin yang harus diberikan sesuai jadwal, seperti HB0, BCG, Polio, DTP, Campak/MR.

Baca juga: Beri Imunisasi kepada Anak, Perhatikan Daftar Imunisasi Ini...

“Dalam masa pandemi Covid-19, program imunisasi yang tertunda meningkatkan risiko kejadian luar biasa PD3I,” ungkap dia.

Untuk itu, semua anak harus mendapat imunisasi legkap sesuai jadwal, agar terlindung dari risiko kecacatan dan kematian akibat PD3I.

Dia menegaskan, di masa pandemi, dibutuhkan kerja sama berbagai pihak agar pelayanan imunisasi bayi dan anak tetap berjalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com