Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/06/2020, 23:10 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

Sumber asiaone

KOMPAS.com - Tak ada yang tahu pasti bagaimana karakter awal anak terbentuk. Bahkan mungkin, ada sifat-sifat tertentu yang terbentuk sebelum si kecil tiba di dunia ini.

Misalnya, beberapa calon ibu melaporkan bahwa bayi mereka sangat aktif di dalam rahim, dan ini sering cocok dengan tingkat aktivitas si kecil di tahun-tahun awal kehidupan. Dengan kata lain, kepribadiannya mulai berkembang di dalam rahim, bahkan sebelum kita menatapnya.

Namun tidak ada keraguan bahwa setelah kelahiran, bagaimana cara orangtua menanggapinya juga berperan penting.

Baca juga: Masa Sekolah Dasar, Puncak Pengembangan Kepribadian Anak

Semakin banyak orangtua tersenyum dan menunjukkan kasih sayang positif kepada bayi mereka, semakin besar kemungkinan dia menjadi responsif dan bahagia.

Jika kamu ingin membentuk karakter si kecil sejak bayi, cobalah tiga tips berikut ini.

1. Puji kekuatannya

Setiap anak memiliki beberapa kualitas diri yang disukai orangtuanya, misalnya, dia penuh kasih, lembut, dan kooperatif. Sedangkan, ada beberapa sifat lainnya yang tidak disukai, seperti dia keras kepala dan mudah kesal.

Beri pujian untuk si kecil, ketika ia bersikap sesuai yang Anda sukai, ini akan mendorong anak untuk selalu berperilaku dengan cara yang sama.

Selain itu, cobalah mencari peluang untuk anak menerapkan sifat negatifnya dengan cara yang positif.

Misalnya, keras kepala itu bisa baik ketika seorang anak berusia satu tahun begitu bertekad untuk menyelesaikan mainan puzzle, sehingga ia menolak untuk menyerah.

Baca juga: Lihatlah, Bagaimana Stres pada Orangtua Bisa Sangat Melukai Anak

2. Bangun sifat-sifat baru

Jika si kecil menangis setiap kali dia melihat seekor anjing, Anda mungkin akan mencegahnya bersentuhan dengan seekor anjing.

Meskipun hal itu mengurangi momen tegang yang Anda miliki dengannya, itu justru akan memperkuat perilakunya dan tidak melakukan apa pun untuk membentuk kepribadiannya.

Di sisi lain, Anda dapat meningkatkan ketahanannya dengan mendorongnya untuk mengenal anjing. Secara bertahap rasa takutnya akan berkurang dan ia bisa bersikap lebih santai.

3. Hargai individualitasnya

Ingatlah bahwa si kecil adalah orang yang sangat istimewa, dengan karakter uniknya sendiri. Itulah yang menjadikannya siapa dirinya.

Tekanan berlebihan untuk mengembangkan sifat-sifat kepribadian tertentu - bahkan jika sifat-sifat ini mungkin sangat diinginkan - dapat membuatnya merasa tidak aman dan tidak bahagia.

Misalnya, ketika si kecil termasuk anak pemalu yang sulit berhadapan dengan orang baru, tapi Anda memaksanya untuk mau menyapa orang baru, ini akan membuat si kecil merasa sangat tertekan.

Bagaimanapun anak perlu merasa dihargai sebagai individu. Jadi, ambil pendekatan terukur jika Anda mencoba membentuk kepribadiannya.

Baca juga: Mengapa Anak Terus Menempel dan Bersikap Manja Selama Masa Karantina?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber asiaone
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com