“Ini akan membantumu memulihkan dan mempertahankan kebugaran aerobikmu,” kata pemenang Shape Run 15 km Ong Kaifen, yang merupakan fisioterapis olahraga.
Laihan ini juga berguna untuk mencegah kebosanan. Selama hari istirahat atau pemulihan, lakukan latihan kekuatan untuk menjaga otot tetap kencang.
Baca juga: 6 Tips Memulai Rutinitas Lari untuk Pemula
4. Peregangan dan gunakan foam roller
Sekali seminggu, kamu perlu melakukan peregangan dengan menggunakan foam roller (atau bola tenis) pada titik-titik yang terasa sakit secara umum seperti leher, bahu dan punggung.
Melemaskan otot yang tegang akan meningkatkan mobilitas dan fleksibilitas secara keseluruhan dan membuat langkahmu terasa lebih mudah.
5. Penuhi asupan gizi
Pastikan untuk mengonsumsi karbohidrat dan protein yang cukup selama kamu berlatih. Karbohidrat akan memberimu energi, sementara protein dibutuhkan untuk memperbaiki dan memperkuat otot.
"Setelah berlari, nikmati camilan pemulihan dalam waktu satu jam karena itu adalah saat terbaik bagi tubuh untuk menyerap nutrisi," kata Kaifen. Itu bisa berupa sandwich selai kacang atau smoothie berry.
Baca juga: Cegah Makan Berlebih Setelah Olahraga Lari
6. Monitor detak jantung
Para ahli telah mengatakan ini sebelumnya: Detak jantung adalah indikator terbaik untuk seberapa intens - dan efektif - latihan yang kamu jalani.
Jadi, jika kamu serius meningkatkan kebugaran jantung, kamu harus menggunakan monitor detak jantung untuk melacak detak jantungmu selama berolahraga.
Tergantung pada tujuan pelatihan, kamu harus berlatih dengan intensitas berbeda.
Tidak suka memasang monitor di dada?
Saat ini, monitor detak jantung terintegrasi dengan mudah ke dalam pelacak aktivitas yang dapat dipakai di pergelangan tangan.
Selain memberi informasi tentang detak jantung selama berolahraga, beberapa alat juga dilengkapi dengan GPS sehingga mempermudahmu mencari rute.
Baca juga: Tips Lari untuk Pemula agar Tidak Kapok