Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertarik Coba Bikini Waxing? Ini Tipsnya Supaya Nyaman

Kompas.com - 08/06/2020, 23:27 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Bagi Anda yang risih dengan bulu-bulu di sekitar kemaluan, atau berencana liburan ke pantai dan memakai bikini, bikini waxing mungkin menjadi pertimbangan untuk mempercantik area intim.

Bikini waxing adalah metode menghilangkan bulu di sekitar garis bikini. Dengan ini, bulu kemaluan tidak tampak saat kamu mengenakan bikini.

Sama seperti metode waxing lainnya, bikini waxing bisa terasa menyakitkan. Selain itu, risiko infeksi juga dapat terjadi jika tak melakukan perawatan lanjutan dengan baik.

Perbedaan bikini wax dan Brazilian wax

Jangan sampai tertukar! Meski namanya hampir sama, bikini wax dan Brazilian wax adalah dua prosedur yang berbeda.

Bikini wax umumnya hanya menghilangkan bulu di area bikini, yakni di sisi garis bikini dan di antara pusar dan tulang kemaluan. Ada juga jenis bikini full wax yang tak hanya mencabut rambut di area bikini, tapi juga rambut di depan tulang pubis.

Sementara pada Brazilian wax, semua bulu kemaluan akan dipangkas tanpa tersisa. Mulai dari rambut di selangkangan hingga anus.

Baca juga: Tips Aman Mencukur Rambut Kemaluan bagi Wanita

Bikini waxing bukan hanya sekadar estetika

Setelah melakukan bikini waxing, area intim tentunya akan terlihat lebih mulus dan indah dipandang. Tak hanya secara estetis, bikini wax juga ternyata menawarkan keuntungan dari segi kesehatan. Apa sajakah keuntungan tersebut?

Mengangkat sel-sel kulit mati

Ternyata, waxing memiliki fungsi yang sama dengan eksfoliasi. Pasalnya, bahan-bahan wax yang dioleskan pada lapisan atas kulit dapat mengangkat sel-sel kulit mati. Dengan ini, kulit kemaluan bisa menjadi lebih halus dan lembut.

Tidak mengiritasi kulit jika dilakukan dengan benar

Ya, jika waxing dilakukan dengan benar oleh ahlinya, risiko terjadi ruam, benjolan, dan iritasi termasuk minim jika dibandingkan dengan memangkas rambut kemaluan dengan alat cukur.

Rambut baru yang tumbuh akan lebih halus

Setelah tumbuh kembali, rambut-rambut akan lebih mudah diatur, lembut, dan tipis dari sebelumnya.

Baca juga: Mencukur Rambut Kemaluan, Latah karena Tren atau Memang Perlu?

Catat juga efek samping bikini waxing ini

Sama seperti metode pencabutan bulu lainnya, efek samping bikini waxing juga tak sedikit. Beberapa di antaranya meliputi:

Kemerahan

Efek samping ini umum terjadi setelah prosedur waxing. Tapi kemerahan pada kulit biasanya akan mereda dalam waktu 24 jam.

Kamu dapat mengoleskan losion khusus untuk memulihkan kondisi kulit agar kembali normal.

Gatal

Jangan pernah menggaruk meski merasa sangat gatal. Menggaruk area yang sudah di-waxing hanya akan memicu iritasi yang tak diinginkan.

Daripada menggaruk, lebih baik gunakan salep hidrokortison atau gel lidah buaya untuk meringankan rasa gatal.

Folikulitis

Folikulitis terjadi ketika folikel rambut mengalami peradangan dengan gejala berupa benjolan kecil yang bisa terasa nyeri, gatal, bengkak, dan berisi nanah. Kondisi ini umumnya akan sembuh dengan sendirinya.

Untuk menangani folikulitis, kamu bisa menempelkan kompres hangat di area yang terinfeksi selama 15 hingga 20 menit. Lakukan sebanyak tiga kali atau lebih per hari.

Selain itu, kamu juga sebaiknya tidak melakukan bikini waxing dulu selama setidaknya 30 hari. Demikian pula dengan mencukur atau mencabut bulu.

Jika folikulitis tak kunjung mereda, kamu perlu memeriksakan diri ke dokter agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

Ingrown hair

Ingrown hair adalah rambut yang tumbuh ke dalam kulit, dan bukan ke permukaan seperti yang seharusnya. Kondisi ini dapat menyebabkan munculnya benjolan kecil yang menyerupai jerawat.

Kamu bisa mengompres benjolan dengan kain yang dibasahi air hangat selama 5 menit. Cara ini dapat membantu untuk menarik rambut yang tumbuh ke dalam.

Penyakit menular seksual

Ini memang terdengar mengerikan. Pasalnya, bikini waxing dikaitkan dengan risiko penularan infeksi menular seksual yang lebih tinggi.

Para peneliti berspekulasi bahwa trauma kulit yang terjadi akibat waxing, bisa membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi tertentu. Salah satunya penyakit menular seksual.

Namun sebagian besar penelitian yang dilakukan masih bersifat observasional dan berskala kecil. Karena itu, masih dibutuhkan studi lebih luas untuk membuktikan bahwa bikini waxing benar-benar bisa meningkatkan risiko infeksi menular seksual.

Baca juga: Bahaya Mencukur Rambut di Kemaluan, Wanita Harus Tahu...

Seperti apa proses bikini waxing?

Proses bikini waxing tidak serumit yang kamu duga. Sebelum memulainya, pertama-tama terapis akan memintamu melepas pakaian bawah lalu berbaring. Jika bulu kemaluan cukup panjang, terapis akan memotongnya terlebih dulu dengan gunting.

Setelah itu, terapis akan mengoleskan lilin panas ke atas bulu kemaluan. Kemudian, terapis akan meletakkan kain khusus di atasnya untuk mencabut lilin serta bulu-bulu dari kulit.

Hal-hal yang perlu diperhatikan

Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum dan sesudah melakukan bikini waxing agar terbebas dari iritasi dan masalah lainnya. Apa sajakah itu?

Riset

Lakukanlah riset sebelum membuat janji untuk melakukan bikini waxing. Baca ulasan mengenai salon-salon waxing yang hendak kamu tuju dengan saksama.

Pastikan salon tersebut memiliki tempat yang bersih serta peraturan yang aman dan higienis. Biasanya, salon waxing yang baik akan memberikan konsultasi singkat pada klien untuk melihat riwayat kesehatannya terlebih dulu.

Akan lebih baik lagi bila kamu menanyakan rekomendasi dari teman-teman yang sudah pernah melakukan bikini waxing supaya keamanan dan kebersihannya lebih terjamin.

Pendekkan bulu dulu di rumah

Walau terapis bisa menggunting bulu yang panjang sebelum proses, tak ada salahnya kamu memangkasnya terlebih dulu di rumah. Kamu tak perlu mencukurnya hingga ‘bersih’, yang penting bulu sudah cukup pendek dan tersisa sepanjang 1-2 cm.

Dengan ini, kamu juga akan menghemat waktu, bukan? Khususnya untuk yang sangat sibuk.

Minum obat pereda nyeri

Tidak ada proses waxing yang benar-benar bebas dari rasa sakit. Tapi kamu tak perlu cemas.

Kamu bisa meminum obat pereda nyeri setelah waxing. Langkah ini akan membantu dalam meninimalkan rasa nyeri.

Tapi jangan lupa untuk membaca aturan pakai sebelum mengonsumsi obat. Anda juga dapat mendiskusikannya dengan dokter supaya lebih aman.

Jangan melakukan bikini waxing saat haid

Alasannya bukan karena takut darah haid berceceran, tapi karena kulit menjadi lebih sensitif selama periode ini. Jadi, lakukanlah sebelum atau setelah menstruasi selesai.

Waspadai konsumsi kafein dan alkohol

Kamu disarankan untuk tidak mengonsumsi kopi dan minuman beralkohol di hari melakukan waxing. Keduanya dapat mengencangkan pori-pori kulit, sehingga waxing akan terasa lebih sakit.

Hindari seks dan aktivitas yang terlalu berat

Disarankan untuk tidak langsung berhubungan seksual setelah bikini waxing. Tunggu setidaknya 24 jam pascaprosedur.

Setelah waxing, kulit biasanya menjadi lebih sensitif. Jika terkena gesekan yang terlalu kasar, bisa saja terjadi infeksi atau muncul benjolan. Karena itu, biarkan kulit melalui proses pemulihan dulu.

Kamu juga tidak dianjurkan untuk melakukan aktivitas berat, seperti olahraga dengan intensitas tinggi, setidaknya selama 24 jam setelah waxing.

Tempelkan kompres dingin

Masih nyeri setelah waxing? kamu bisa menempelkan kompres dingin pada area yang nyeri.

Kamu dapat menggunakan es batu yang dilapisi kain atau handuk bersih. Tapi jangan menempelkan es batu langsung ke kulit karena berpotensi meningkatkan risiko radang dingin (frostbite).

Hindari mandi air panas dan gunakan pakaian longgar

Paparan air panas terhadap kulit pasca-waxing tidak dianjurkan karena dapat membuat kulit makin perih. Kenakan juga pakaian yang lebih longgar untuk mencegah gesekan pada kulit.

Bikini waxing tak hanya mempercantik area intim, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan seperti mengangkat sel-sel kulit mati. Namun jangan langsung terburu-buru memutuskan untuk melakukannya. Perhatikan pula beragam efek sampingnya.

Jika masih ragu, kamu bisa berkonsultasi ke dokter kulit untuk lebih aman. Khususnya bagi yang memiliki penyakit atau kondisi medis tertentu.

Baca juga: Perlukah Wanita Mencukur Rambut Kemaluan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com