Mayoritas dari mereka berkulit putih, dan 73 persen adalah perempuan.
Baca juga: Beda Gejala Demensia dan Alzheimer, Serupa tapi Tak Sama
Peserta mengisi survei tentang gejala depresi dan kecemasan dan menilai fungsi kognitif mereka.
Fungsi-fungsi itu termasuk memori, bahasa, dan rentang perhatian.
Lebih dari sepertiga atau 113 partisipan menjalani pemindaian otak PET, mengungkapkan endapan protein tau dan beta amiloid, tanda-tanda peringatan yang terlihat dokter untuk mendeteksi alzheimer pada tahap awal.
Mereka menemukan, orang-orang dengan pola pikir negatif berulang lebih cenderung memiliki penumpukan protein di otak mereka.
Orang-orang yang sama juga memiliki tingkat penurunan kognitif yang lebih tinggi.
Depresi dan kecemasan dikenal sebagai faktor risiko alzheimer, tetapi studi ini berupaya menjelaskan alasan yang mendasarinya.
Alzheimer adalah penyakit progresif yang menghancurkan memori dan fungsi mental penting lainnya.
Koneksi sel otak dan sel-sel merosot dan mati, akhirnya menghancurkan memori dan fungsi mental penting lainnya.
Penyakit alzheimer adalah penyebab paling umum dari demensia.
Baca juga: Kurang Waktu Tidur Malam pada Pria Picu Risiko Alzheimer
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.