Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/06/2020, 09:18 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tidak mudah menjalankan usaha di masa pandemi Covid-19, apa pun bidang bisnisnya.

Omzet berbagai perusahaan pun turun bebas. Satu per satu perusahaan runtuh. Bahkan, pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di mana-mana.

Penurunan omzet, dirasakan juga oleh Ronny Lukito, CEO PT Eigerindo MPI yang memiliki sejumlah produk tas dan aksesoris asal Bandung, seperti Eiger, Bodypack, dan Exsport.

Baca juga: Kuwait dan Belgia Bidik Hazmat Produksi Bandung

Sejak Pemerintah mengumumkan kasus pertama virus corona di Indonesia, omzet MPI langsung merosot. Maret 2020, pencapaian perusahaan itu hanya 79 persen dari target.

Pada April saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai diberlakukan di beberapa tempat, pencapaian perusahaan itu hanya 37 persen.

Lalu, di bulan Mei 2020, tercapai sebanyak 60 persen dari target.

Di masa-masa seperti ini, Ronny mengaku terus berpikir keras. Ia meminta seluruh leader di perusahaan tersebut untuk mengefisiensi hal-hal yang memungkinkan.

“Perusahaan rugi tak apa, yang penting keluarga selamat, keluarga seluruh pekerja selamat. Setelah selamat, bantu perusahaan untuk bertahan,” ungkap Ronny.

Baca juga: Nyaman di Luar Ruang, Eiger Bikin Koleksi Hijab Dingin

Ronny mengaku percaya, pandemi ini terjadi atas seizin Tuhan. Pasti Tuhan tidak akan diam dan suatu hari nanti bisa dipetik manfaat dari kondisi sekarang.

Rapid test

Demi memastikan kesehatan para pekerjanya, ia pun menggelar rapid test hingga dua kali.

Harga sekali rapid test per satu orang Rp 600.000. Bila ditotal, anggarannya menghabiskan Rp 1,5 miliar.

“Bagian keuangan bilang, anggaran rapid test Rp 1,5 miliar. Saya kaget, mahal juga ya. Yang penting tim selamat dulu. Saya bilang, cairkan deposito saya,” tutur Ronny.

Ronny berkeyakinan, semua manusia di mata Tuhan sama, ciptaan yang mulia. Ia akan berjuang agar semua pegawainya selamat secara kesehatan mau pun finansial.

Hasilnya, 4.500 karyawannya negatif Covid-19. Meski perusahaan merugi, ia tetap membayar gaji karyawan seperti biasa.

Baca juga: Brand Lokal Bandung Bikin APD Reusable untuk Tenaga Medis

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com