Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Tanda Kamu Berteman dengan Social Climber, Apa Saja?

Kompas.com - 10/06/2020, 22:07 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Hubungan pertemanan seharusnya dilandasi oleh perasaan yang tulus tanpa ada maksud dan tujuan tertentu.

Namun nyatanya ada juga pertemanan yang cenderung didasari oleh keinginan untuk meningkatkan status mereka sendiri.

Sudah bukan rahasia lagi apabila tipe orang seperti itu mendekati orang lain hanya untuk mendapatkan koneksi terhadap orang-orang yang lebih bergengsi. Orang seperti itu dikenal dengan social climber atau panjat sosial, atau dikenal pula dengan istilah pansos.

Nah, agar terhindar dari rasa sakit hati akibat menjalani hubungan dengan orang yang tidak tulus, sebaiknya kenali ciri-ciri orang panjat sosial di bawah ini.

Apa itu social climber?

Social climber atau panjat sosial adalah sebuah istilah yang merujuk kepada orang yang menggunakan pertemanannya dengan orang lain guna meningkatkan status sosialnya.

Mereka akan berteman terutama dengan orang yang diyakini memiliki status sosial yang cenderung populer.

Sebenarnya, fenomena seperti ini sudah banyak ditemui di Indonesia, terutama di dunia maya.

Kebiasaan orang yang memamerkan suatu kondisi atau barang tertentu, seperti mengunggah konten makan di restoran mewah, liburan ke luar negeri, atau bergaul dengan orang-orang yang terlihat glamor atau terkenal adalah beberapa contoh orang yang ingin pansos.

Umumnya, pertemanan pansos lebih sering ditemui pada pertemanan perempuan dibandingkan dengan pertemanan laki-laki.

Baca juga: Ini Ciri-ciri Toxic Friend, Teman yang Merusak Hidup Kita

Apa yang menyebabkan seseorang menjadi social climber?

Perilaku panjat sosial umumnya berasal dari rasa kurang percaya diri dan tendensi ekstrem untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Meski dari luar seorang social climber tampak atraktif dan mudah bersosialisasi dengan orang lain, sebenarnya mereka cenderung tidak percaya diri dan merasa dirinya kurang apabila dibandingkan dengan orang lain.

Orang pansos akan selalu melihat orang lain lebih baik dari diri mereka dalam hal karir, penampilan, serta karakter diri.

Mengingat social climber adalah tipe orang yang kurang percaya diri, mereka akan menggunakan eksistensi orang lain guna meningkatkan rasa percaya diri.

Inilah yang menjadi alasan mereka tidak tertarik membangun hubungan pertemanan yang tulus. Pasalnya, jika teman-teman di sekelilingnya memiliki status sosial yang lebih rendah maka tidak akan dapat memuaskan kebutuhan mereka.

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Georgia State University, fenomena seseorang menjadi social climber merupakan bentuk perubahan cara bekerja otak seseorang. Meski demikian, studi mengenai kasus ini masih terbatas pada hewan, dan bukan pada manusia.

Hasil penelitian membuktikan bahwa sel saraf menjadi lebih responsif terhadap serotonin pada hewan yang terbiasa menjadi “pemenang” di kalangannya dibandingkan dengan hewan yang biasa-biasa saja.

Baca juga: Pertemanan Racun Jadikan Hidup Tidak Berkembang

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com