Pittman tidak hanya memperluas kebun, menanam jagung, kacang-kacangan, tomat, kentang, bawang, hingga jamur. Lebih jauh, ia juga bekerja dengan komunitas berkebun di sekitarnya untuk bertukar pangan.
"Aku mencoba menghubungi individu yang juga menanam di area lain, untuk mencegah stok yang bertumpuk. Misalnya, aku menanam tomat, dia menanam wortel," ungkapnya.
Baca juga: Berkebun Selama Masa Karantina Bisa Jadi Cara Hilangkan Stres
Berkebun bikin bahagia
Ketika sebagian orang menanam untuk menyediakan cadangan pangan, sebagian lainnya berkebun sekadar hobi. Proses menanam sampai mendapatkan hasil ternyata mendatangkan rasa bahagia.
Sebuah studi baru yang dipublikasikan di jurnal Landscape and Urban Planning menemukan, membuat kebun kecil di rumah adalah sebuah aktivitas yang secara mengejutkan bisa meningkatkan suasana hati seseorang.
Dilansir Washington Post, studi tersebut menunjukkan bahwa efek positif terhadap suasana hati yang didapatkan dari berkebun bahkan sama dengan tipe olahraga umum, seperti bersepeda dan jalan kaki.
Efek positif tersebut bisa didapatkan ketika kita berkebun sendiri maupun bersama orang lain, di balkon apartemen atau di kebun pedesaan.
Baca juga: Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Yuk Tanam Sisa Sayuran di Dapur
Selain itu, berkebun disebut sebagai gabungan unik dari berbagai kegiatan yang terbukti bermanfaat.
Menghabiskan waktu di luar ruangan, misalnya, kerap dikaitkan dengan kebahagiaan bahkan meskipun hanya tergolong aktivitas fisik ringan.
Memelihara tanaman juga diasosiasikan dengan kondisi kesehatan mental yang lebih baik, sama dengan memenuhi kebutuhan makan dengan cukup. Berkebun adalah gabungan semuanya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan