Hubungan ibu dan anak pada umumnya adalah hubungan yang protektif, namun di Jepang hubungan ini sedikit berbeda.
Banyak fokus menitikberatkan pada pengasuhan ibu ketika anak masih kecil dan penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh dengan sikap positif menunjukkan risiko gangguan yang rendah ketika tumbuh dewasa.
Sebagai aturan, orang tua Jepang terutama para ibu disarankan untuk menghabiskan banyak waktu bersama anak mereka, bahkan diberi subsidi oleh pemerintah untuk hal itu.
Anak-anak juga tidak dikirim ke taman kanak-kanak sebelum menginjak usia 3 tahun.
3. Memberi perhatian terhadap emosi anak
Memberi perhatian terhadap keadaan mental dan emosional anak sama pentingnya dengan kehadiran fisik. Orangtua Jepang sangatlah memahami ini.
Meski dikenal dengan kehangatan dalam pengasuhan anak, nilai-nilai disiplin tetap mereka terapkan ketika anak berbuat sesuatu yang buruk.
Nilai-nilai posisit terus digugah sepanjang waktu dan anak-anak diajari untuk memahami dan memproses emosi sehingga mereka belajar untuk hidup berdampingan di masyaraat.
Baca juga: Ingin Menjadi Orangtua yang Lebih Baik? Penuhi Dulu Kebutuhan Diri
4. Tidak mempercayai pujian publik
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.