KOMPAS.com - Dalam kehidupan modern, banyak orang melakukan beberapa pekerjaan sekaligus dalam satu waktu.
Meski terdengar efisien, namun ternyata kebiasaan ini bisa mengganggu kesehatan jangka panjang. Kebiasaantersebut sering dikenal dengan istilah multitasking.
Multitasking bisa seperti dua sisi koin. Ketika melakukan sejumlah pekerjaan dalam satu waktu, seseorang cenderung akan lupa berolahraga, makan tepat waktu, dan memilih camilan tidak sehat.
Baca juga: Otak Wanita Bereaksi Lebih Cepat Saat Multitasking
Tumpukan pekerjaan seringkali juga membuat mereka membaca, berselancar di internet, atau mengurus masalah pekerjaan sambil makan.
Kondisi tersebut kerap membuat mereka berakhir dengan makan berlebih.
Ketika kita makan lebih banyak kalori, dan kelebihan kalori tersebut tidak dibakar lewat olahraga, kalori akan disimpan menjadi lemak.
Sebuah studi yang dipublikasikan di Braim Imaging and Behavior menemukan, orang yang sering multitasking cenderung memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi, daripada mereka yang tidak melakuan multitasking.
Baca juga: Bekerja Multitasking Justru Hambat Produktivitas
Penelitian ini juga menemukan, ketika foto-foto makanan yang menggemukkan ditunjukkan pada orang-orang yang sering multitasking, aktivitas otak mereka menjadi lebih besar.
Di saat bersamaan, ada aktivitas otak yang lebih rendah di bagian otak yang mengatur soal kontrol diri.
Di samping itu, multitasking menyebabkan otak terkuras setelah beberapa saat, sehingga kita tidak dapat fokus pada area lain dalam hidup.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.