Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Belgia Lakukan Treadmill dan Berjalan 1.400 km

Kompas.com - 12/06/2020, 13:56 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Fox News

KOMPAS.com - Karantina di rumah saja memang membuat banyak orang mengurangi aktivitas olahraga. Alasannya beragam, misalnya rumah sempit atau tidak punya peralatan olahraga yang lengkap.

Namun, seorang pria asal Belgia tidak ingin terjebak dengan situasi pandemi dan berdiam diri.

Pria bernama Yves Hanoulle (48) yang merupakan pengajar bidang IT itu telah menggunakan periode lockdown di negaranya sebagai kesempatan untuk tetap bugar di rumah.

Hanoulle mengatakan kepada Reuters, ia telah berjalan sejauh 1.496 kilometer di treadmill sejak lockdown diberlakukan pada bulan Maret.

Ia menggunakan meja treadmill agar bisa bekerja sambil terus berjalan dan mencatatkan 20,1 km atau lebih per hari.

"Saya membaca bahwa duduk adalah 'kebiasaan merokok baru' dan kita tidak benar-benar diciptakan untuk duduk sepanjang waktu," katanya kepada Reuters.

"Jadi ketika saya mulai melakukan ini, saya langsung memperhatikan saya merasa lebih bugar dan lebih mudah untuk fokus."

Baca juga: Walau di Rumah Saja, Jangan Kebanyakan Rebahan dan Tidur

Belgia yang menerapkan lockdown sejak pertengahan Maret lalu, kini akan mencabut pembatasan secara bertahap, meski pemerintah setempat tetap mendesak warganya untuk bekerja dari rumah jika memungkinkan.

Banyak orang merasa tidak termotivasi di masa karantina seperti Hanoulle. Meski begitu, sebuah laporan terbaru dari perusahaan elektronik konsumen Withings menunjukkan orang-orang di seluruh dunia tampak tidak memperoleh kenaikan berat badan sesuai perkiraan mereka sebelumnya.

Di Amerika Serikat, sekitar 37 persen orang mengalami kenaikan berat badan lebih dari 0,5 kilogram, tetapi kenaikan berat badan rata-rata hanya 0,09 kilogram.

Tren tersebut juga ditemukan di berbagai belahan dunia. Penambahan berat rata-rata terbesar, 0,24 kilogram, terjadi di China.

Namun, tingkat aktivitas fisik berada pada angka 12 persen lebih rendah di dunia, meski angka itu lebih tinggi di beberapa negara seperti China, Prancis, Italia, dan Spanyol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Fox News
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com