Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Pangeran Philip dan Pangeran Charles Sulit Akur

Kompas.com - 12/06/2020, 14:14 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pangeran Philip baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-99. Meski sudah menjadi bagian dari Kerajaan Inggris sejak 1947, namun suami Ratu Elizabeth ini tidak selalu mengikuti tradisi kerajaan.

Faktanya, kekacauan pola asuh, termasuk ibunya yang menderita gangguan mental, ketiadaan sosok ayah, dan tahun-tahun formatifnya di sekolah Gordonstoun di pedesaan Skotlandia, membantu dirinya mengubah pandangan atas dunia.

Meskipun Philip selalu menjadi ayah yang berbakti untuk empat anaknya, Pangeran Charles, Puteri Anne, Pangeran Andrew, dan Pangeran Edward, bukan rahasia jika Duke of Edinburgh dan Pangeran Charles sejak lama berjuang keras untuk memiliki hubungan yang rukun dan akur.

Pangeran Charles saat berusia enam bulan digendong ayahnya, Pangeran Philip, dan ibunya yang kala itu masih bergelar Putri Elizabeth. (www.princeofwales.gov.uk) Pangeran Charles saat berusia enam bulan digendong ayahnya, Pangeran Philip, dan ibunya yang kala itu masih bergelar Putri Elizabeth. (www.princeofwales.gov.uk)
Apa penyebabnya?

Masa kecil Philip sangatlah menantang. Pola asuh yang diberikan orangtuanya membentuk karakter keras dalam dirinya, membuat dirinya sulit ditembus media dan publik.

Baca juga: Pangeran Philip Jalani Ulang Tahun Tanpa Perayaan di Kastil Windsor

Ia sama sekali tidak peduli dengan apa yang dipikirkan orang tentangnya dan seringkali cepat mengekspresikan pikirannya, apapun itu.

Sedangkan putra sulungnya, Pangeran Charles, berkebalikan dari itu.

Philip juga selalu menggemari olahraga-olahraga yang sangat aktif, sedangkan Charles lebih senang pada teater. Sampai-sampai sang ayah tidak memahami mengapa putranya memiliki sikap yang begitu sensitif.

"Pangeran Philip suka menggertak, blak-blakan, hangat, tangguh dan semacam pengganggu," pakar kerajaan Penny Junor menjelaskan dalam buku Tim Clayton, "Diana: Story of a Princess".

Clayton menambahkan, Philip merasa tidak sabar dengan pencarian jiwa putra sulungnya itu.

Baca juga: Sejak Awal, Ratu Elizabeth Tahu Cinta Charles dan Diana Tak Akan Lama

Kepekaan bukanlah salah satu kualitas yang ia harapkan ada di dalam diri seorang pria.

Meskipun tidak diragukan lagi Philip memiliki kasih sayang yang besar terhadap Charles, ia telah menghabiskan seumur hidupnya mengkritik Charles dan merusak kepercayaan dirinya.

Potret Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip saat bulan madu. (AFP via News.com.au) Potret Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip saat bulan madu. (AFP via News.com.au)

Saran mengejutkan Pangeran Philip

Meskipun Philip mungkin bermaksud baik, ia tidak pernah memberikan nasihat terbaik kepada putranya selama bertahun-tahun.

Di awal 1980-an ketika sang pangeran masih belum pulih dari putus hubungan dengan Camilla, Duchess of Cornwall, ayahnya mendorong Charles ke arah Putri Diana.

Meskipun pasangan itu nyaris tidak mengenal satu sama lain dan tidak memiliki banyak kesamaan, Pangeran Philip meyakini pernikahan Charles dan Diana akan berjalan baik.

Baca juga: Cerita Putri Diana yang Sembunyi Sebelum Pernikahannya

Sejarawan kerajaan Sarah Gristwood mengatakan kepada Express, pangeran Philip terus mendesak putranya untuk melanjutkan langkahnya, baik untuk melamar Diana atau mundur.

"Ayah mertuaku bilang kepada suamiku, 'jika pernikahanmu tidak berjalan baik, kamu bisa selalu kembali pada dia (Camilla) setelah lima tahun'," kata Diana seperti dikutip dalam buku tersebut.

Pernikahan Charles dan Diana kandas di tengah jalan, dan Charles kembali ke pelukan Camilla.

"Yang tentu saja, maksudku benar-benar, aku tahu itu (perpisahan) akan terjadi setelah lima tahun. Aku tahu sesuatu akan terjadi sebelum itu terjadi, namun lima tahun setelahnya mengonfirmasi itu semua."

Baca juga: Berbeda dengan Charles, Mengapa Putri Diana Jadi Sosok Pemberontak?

Romantis dan pragmatis

Meskipun hubungan Philip dan Charles dikabarkan semakin membaik dibandingkan tahun-tahun awal, namun Philip pernah berefleksi mengapa dia dan Charles tidak pernah bertemu satu sama lain.

"Charles adalah orang yang romantis, dan aku adalah orang yang pragmatis," ungkapnya di 2004 kepada the Daily Telegraph.

Menurutnya, perbedaan karakter tersebut membuatnya dan Charles melihat banyak hal dengan perspektif yang berbeda.

"Dan karena aku tidak melihat hal-hal lewat sudut pandang yang romantis, aku tidak berperasaan," sambungnya.

Namun, Charles memiliki perspektif berbeda tentang hubungan dirinya dengan sang ayah.

Dalam biografi otoritatif 1994 "Prince of Wales" karya Jonathan Dimbleby, Charles mengatakan dirinya sering merasa terasing secara emosional dari kedua orang tuanya yang berbakti.

Ayah dari Pangeran William dan Pangeran Harry itu mengatakan bahwa ia memiliki keyakinan bahwa mereka "tidak mampu atau tidak mau menawarkan".

 Baca juga: Pernikahan Charles dan Putri Diana Sudah Bermasalah Sejak Hari Pertama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com