Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/06/2020, 23:02 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

4. Menggunakan produk untuk menjaga pH vagina

Produk pembersih area kewanitaan yang saat ini sudah banyak beredar juga bisa Anda gunakan untuk menjaga vagina agar tetap wangi.

Produk tersebut umumnya dapat menjaga kelembapan atau pH alami vagina, sehingga bakteri tidak mudah tumbuh dan menimbulkan bau tak sedap dari area tersebut.

5. Mengonsumsi probiotik

Probiotik seperti yogurt, kimchi, dan kombucha baik dikonsumsi apabila Anda menginginkan vagina yang wangi. Sebab, makanan dan minuman ini akan membantu menjaga pH di vagina tetap seimbang dan menghambat pertumbuhan bakteri berlebih di area tersebut.

Baca juga: Banyak Wanita Tak Puas, Adakah Bentuk Vagina yang Normal?

6. Menjalani pola hidup sehat

Mengonsumsi makanan sehat yang terdiri dari sayur dan buah serta protein maupun kacang-kacangan menyehatkan tubuh secara keseluruhan, termasuk vagina. Selain itu, Anda juga disarankan untuk banyak minum air putih.

7. Tidak memakai pakaian dalam yang terlalu ketat

Menggunakan pakaian dalam yang terlalu ketat membuat kulit di area kewanitaan Anda jadi sulit bernapas. Sementara itu, oksigen berperan penting dalam menjaga kesehatan vagina dan membuatnya terbebas dari bau tidak sedap.

Baca juga: Vagina Bau? Cermati Penyebab dan Cara Mengatasinya

Waspada saat vagina mulai berbau tidak sedap

Jika sudah melakukan berbagai usaha untuk menjaga vagina agar tetap wangi tapi tidak berhasil, maka mungkin sudah saatnya Anda melihat gejala lain yang mungkin dialami.

Apabila bau vagina sangat kuat dan cenderung amis, maka ada kemungkinan Anda terkena vaginosis bakterialis atau infeksi bakteri pada vagina.

Pada vaginosis bakterialis, membersihkan vagina secara rutin tidak akan membuat bakteri pergi, dan justru akan membuat infeksi semakin parah. Kondisi ini biasanya juga disertai dengan rasa nyeri saat buang air kecil dan rasa gatal.

Selain infeksi bakteri, bau vagina yang menyengat juga bisa timbul akibat infeksi jamur. Jika mengalami kondisi ini, Anda biasanya juga akan mengalami gejala lain, seperti:

  • Gatal
  • Vagina terasa panas
  • Muncul keputihan yang berwarna kuning
  • Keputihan yang muncul bersama gumpalan-gumpalan
  • Nyeri saat berhubungan seksual

Apabila Anda mengalami beberapa gejala di atas, segera berkonsultasi dengan dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Semakin cepat memperoleh perawatan, maka risiko kondisi ini berkembang semakin parah pun akan semakin kecil.

Baca juga: Adakah Bentuk Vagina yang Ideal?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com