Tanda dehidrasi pada anak
Ada berbagai tanda yang bisa menunjukkan anak mengalami dehidrasi. "Biasanya, untuk dehidrasi ringan dan sedang, denyut nadi anak agak cepat," tutur Dr. Ariani.
"Kemudian turgor kulit atau elastisitas kulit, jika kita mencubit perut anak, kulit itu kembalinya akan lambat, seperti kulit orang tua."
Pada bayi yang baru lahir hingga usia sembilan bulan, Dr. Ariani menyebut, tanda dehidrasi adalah ubun-ubun yang bentuknya cekung ke dalam.
"Bibir anak terlihat kering, pernapasan juga semakin cepat. Kalau orangtua anak datang ke tempat saya, juga saya tanyakan kapan anak terakhir kali kencing, jumlah urin, dan warnanya," kata Dr. Ariani.
"Berat badan juga menurun secara signifikan, karena sebagian besar tubuh anak berisi air. Dehidrasi menyebabkan anak kehilangan elektrolit, karena itu tidak bisa diganti dengan cairan biasa."
Baca juga: Cuaca Panas, Waspada Dehidrasi dan Heat Stroke
Untuk mengatasi dehidrasi pada anak, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF telah merekomendasikan cairan dengan osmoralitas (kekentalan) rendah untuk menyembuhkan dehidrasi pada anak.
"Apabila cairan yang diberikan kepada anak terlalu pekat dan masuk ke dalam usus, cairan akan menarik air keluar dari tubuh. Karena itu saya anjurkan cairan osmoralitas atau yang kadar kekentalannya rendah," ucap Dr. Ariani.
Baca juga: Cegah Dehidrasi Dengan Konsumsi 11 Sayur dan Buah Ini
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.