KOMPAS.com - Awal pekan ini, Starbucks secara tegas melarang barista memakai pakaian Black Lives Matter, menurut memo yang diterima oleh BuzzFeed News.
Padahal, ritel kopi terbesar itu secara terbuka berkomitmen untuk mendukung karyawan mereka yang berkulit hitam dan berjanji menyumbangkan 1 juta dollar AS ke organisasi yang didedikasikan untuk ekuitas rasial.
Namun kini Starbucks telah mengubah keputusan dan akan mengizinkan barista memakai atribut Black Lives Matter.
Baca juga: Starbucks Larang Karyawannya Pakai Atribut Black Lives Matter
Dalam sebuah tweet, perusahaan itu menegaskan dukungannya untuk gerakan Black Lives Matter (BLM) dan akan mengirim t-shirt BLM yang dirancang oleh Starbucks Black Partner Network ke lebih dari 250.000 barista.
Manajemen sebelumnya melarang para staf memakai pakaian Black Lives Matter dengan alasan hal itu bisa menimbulkan salah paham dan memperkuat perpecahan, menurut BuzzFeed News.
Starbucks pernah menghadapi kritik karena isu rasisme. Pada 2018, karyawan kulit putih Starbucks memanggil polisi karena masalah dengan dua pelanggan kulit hitam di sebuah kafe di Philadelphia, AS.
Perusahaan itu kemudian menutup toko mereka di seluruh negeri untuk satu hari.
Dalam catatan di situs resmi Starbucks, perusahaan mengajak para staf mengenakan pakaian mereka sendiri untuk mendukung Black Lives Matter sampai t-shirt terbaru dikirimkan.
Starbucks juga menjanjikan panduan lebih lanjut akan dikirimkan pada hari Senin, 15 Juni.
Baca juga: Cegah Corona, Starbucks Mulai Terapkan Penjualan “Take Away” Saja
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.