KOMPAS.com - Hiperseks sebetulnya bisa digolongkan ke dalam gangguan yang disebut kecanduan seks.
Disebut kecanduan karena berupa keinginan atau perilaku yang sulit dikontrol sampai berdampak negatif terhadap kesehatan, pekerjaan, relasi dengan orang lain, dan aspek-aspek kehidupan lainnya.
Sebenarnya, seperti apa ciri-ciri seseorang yang mengalami hiperseks?
Pengidap hiperseks, baik wanita maupun pria, umumnya tidak menyadari bahwa dirinya menderita gangguan ini.
Oleh karena itu, butuh bantuan dari orang-orang di sekitarnya untuk menyadarkan penderita dan membujuknya untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis jiwa atau psikolog.
Itulah sebabnya, mengetahui ciri-ciri seorang hiperseks, penting, baik bagi pengidapnya ataupun orang-orang terdekatnya, agar bisa membantu mengobatinya.
Penderita kemudian akan menjalani serangkaian pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis serta tingkat keparahan kondisi yang dialami.
Dokter juga akan membedakan apakah pasien benar-benar menunjukkan perilaku hiperseks atau sekedar mengalami libido yang tinggi.
Baca juga: Berkenalan dengan Definisi Orientasi Seksual dan Jenis-jenisnya
Hiperseks dan memiliki libido tinggi memang seringkali dianggap sama, padahal ada perbedaan antara hiperseks dari kondisi gairah seks yang tinggi:
Tak hanya libido pria, gairah seksual wanita juga bisa terganggu. Salah satu jenis gangguan libido pada wanita, yaitu hypoactive sexual desire disorder (HSDD). Kondisi ini menyebabkan kurangnya minat wanita terhadap seks.
Dari waktu ke waktu, seseorang sebetulnya mengalami perubahan akan gairan seksual. Namun, jika penurunan libido terjadi terus menerus bahkan mengganggu hubungan dengan pasangan maka kamu harus mengetahui penyebabnya. Adapun penyebab libido turun pada wanita, di antaranya:
Sementara, jika kamu memiliki libido tinggi maka kamu harus dapat mengendalikannya dengan baik agar kehidupan berjalan dengan lancar.
Baca juga: Cara Aman Dongkrak Gairah Seksual
Dokter spesialis jiwa atau psikolog juga menggunakan kriteria tertentu untuk menetapkan apakah seseorang mengidap hiperseks atau tidak.
Seseorang dianggap mengidap kecanduan seks bila menunjukkan setidaknya tiga dari deretan kriteria berikut dalam kurun waktu 12 bulan:
Kadar zat kimiawi otak yang terlalu tinggi mungkin berkaitan dengan perilaku seksual kompulsif alias hiperseks.
Tidak diketahui dengan jelas apa penyebab hiperseks atau perilaku kecanduan seks. Namun beberapa di bawah ini diduga bisa menjadi pemicunya:
1. Ketidakseimbangan kimiawi otak alami
Beberapa zat kimiawi otak atau neurotransmitter, seperti serotonin, dopamine dan norepinefrin, berfungsi mengatur suasana hati. Kadar zat kimiawi otak yang terlalu tinggi mungkin berkaitan dengan perilaku seksual kompulsif alias hiperseks.
2. Perubahan pada jalur-jalur di otak
Hiperseks adalah suatu bentuk kecanduan yang lama-kelamaan bisa mengubah sirkuit saraf di otak, terutama pada area otak yang mengatur penguatan dan kenikmatan.
Seiring waktu, akan dibutuhkan stimulasi dan konten seksual yang lebih intens untuk mencapai kepuasan.
3. Kondisi medis yang berpengaruh pada otak
Beberapa penyakit tertentu bisa merusak bagian otak yang terkait dengan perilaku seksual, misalnya epilepsi dan demensia.
4. Obat-obatan tertentu
Penggunaan obat-obatan untuk penyakit tertentu juga bisa menimbulkan efek perilaku seksual kompulsif.
5. Akses konten seksual dan pornografi
Mudahnya akses terhadap konten seksual dan pornografi pun dikatakan turut meningkatkan risiko terjadinya gangguan hiperseks.
Orang-orang yang memiliki masalah kecanduan alkohol atau narkoba, mengalami gangguan suasana hati, konflik keluarga, atau pernah mengalami kekerasan seksual juga dikatakan lebih rentan mengidap hiperseks.
Baca juga: Gairah Seksual Pria Juga Bisa Anjlok, Apa Saja Pemicunya?
Untuk menangani pengidap hiperseks, biasanya diperlukan kombinasi psikoterapi, obat-obatan dan terapi dalam kelompok (support group).
Tujuan dari penanganan adalah membantu pengidap hiperseks supaya mampu mengendalikan dorongan seksual dan mengurangi perilaku seksual yang berlebihan.
Untuk memastikan diagnosis, bujuklah penderita agar mau menjalani pemeriksaan dari dokter spesialis jiwa maupun psikolog. Ini dapat membantu kita lebih bijak dalam mengendalikan nafsu seks.
Dukungan dari keluarga dan orang terdekat akan membantu penderita untuk berkomitmen dalam menjalani penanganan hiperseks agar bisa menuju kesembuhan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.