Ambil pilihan yang menjadi kompromi terbaik untuk kalian berdua, kemudian cobalah terapkan hal itu.
Pernyatan seperti "kamu selalu melakukan itu" atau "kamu tidak pernah melakukan itu" adalah kalimat-kalimat yang terlalu dramatis dan terdengar seperti tidak benar.
Kalimat semacam itu juga bisa membuat lawan bicara menjadi defensif, bukan justru fokus mendengarkan komplain darimu.
Mereka justru akan cenderung merespons dengan contoh-contoh yang menegasikan pernyataanmu yang salah.
Lebih baik gunakan kata-kata moderat, seperti "terkadang", "beberapa kali" atau "sering", yang lebih memberikan ruang untuk diskusi.
Baca juga: Bagaimana Mengatasi Rasa Sedih Akibat Ditinggal Kekasih?
Pilihan kata-kata tersebut juga tidak terdengar seperti penghinaan pribadi pada karakter seseorang.
Kebiasaan ini juga bisa memicu pasangan menjadi defensif. Misalnya, mengatakan "kamu merusak..." atau "kamu membuatku...".
Seorang konselor profesional berlisensi, Mark Mayfield, Ph.D., menjelaskan bahwa pernyataan menyalahkan semacam ini sering memicu emosi orang lain dan cenderung tidak akan menemui solusi.
Sebaliknya, gunakan pernyataan "aku" seperti, "aku merasa frustrasi ketika..." atau "aku butuh...", dan lainnya.
"Pernyataan-pernyataan ini memungkinkan kita mengekspresikan perasaan dalam situasi tersebut, tidak menyalahkan orang lain, dan menempatkan fokus masalah pada diri sendiri," kata dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.