Kondisi ini akan mengaktivasi sistem saraf simpatetik dan mempersiapkan tubuh untuk bertarung atau kabur, alih-alih berpikir secara rasional.
"Ambillah napas panjang untuk merestorasi aliran darah dari sistem saraf simpatetik dan menempatkannya kembali ke otak."
"Cara ini akan membuat kita lebih bisa berpikir jernih dan menerima ketidaksetujuan," kata Mayfield.
Baca juga: Sering Berpelukan Bikin Pasangan Lebih Panjang Umur
Selain itu, mengambil napas yang dalam dan penuh makna juga bisa membuat kita lebih tenang dan membumi.
Penting untuk mengakhiri argumentasi dengan gestur positif agar semua emosi yang muncul saat beradu argumen bisa mereda.
"Tutup argumen dengan sesuatu yang menggembirakan, mengakui sesuatu hal baik yang dilakukan lawan bicaramu dalam proses itu," kata judy Ho.
Misalnya, katakan "aku menghargaimu karena telah mendengarkan keprihatinanku" atau "aku bersyukur kita bisa berkomunikasi terbuka sehingga aku bisa jujur mengungkapkan perasaan".
Atau, menutup argumen dengan pelukan atau jabat tangan terkadang juga sudah cukup.
Apa pun pendekatannya, orang lain akan menghargai usahamu yang telah berupaya mengungkapkan rasa terima kasih dan menghormati hubunganmu di tengah-tengah perselisihan.
Bahkan meskipun pasangan mungkin akan kembali mendebatkannya suatu hari untuk menemukan solusi yang lebih lengkap.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.