Putri Kecil George Floyd Terima Saham Disney dari Barbra Streisand

KOMPAS.com - Gianna Floyd, putri mendiang George Floyd, menerima kejutan luar biasa dari Barbra Streisand.

Atas budi baik dari bintang "Funny Girl" itu, Gianna kini resmi menjadi salah satu pemegang saham Disney.

Bocah berusia enam tahun itu terlihat bersemangat memamerkan kejutan yang dia dapatkan pada hari Sabtu lalu melalui akun Instagram-nya.

Baca juga: Langkah Senyap Kanye West Bantu Kasus George Floyd

Dia pun menyertakan tayangan slide dari hadiah yang dikirim Streisand.

"Terima kasih @barbrastreisand untuk hadiah ini," kata dia dalam keterangan unggahannya tersebut.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by GIGI FLOYD (@giannapinkfloyd_) on Jun 13, 2020 at 7:59am PDT

"Saya sekarang pemegang saham Disney, terima kasih," sambung dia.

Gianna dengan gembira memajang map merah tua berisi sertifikat resmi dari Disney, serta surat dari perusahaan tersebut.

Saham tersebut bukan satu-satunya kejutan yang diberikan perempuan 78 tahun tersebut.

Selain saham, Barbra Streisand juga mengirimkan dua DVD berisi dua acara televisi pertamanya, "My Name is Barbra" dan "Color Me Barbra".

Tidak jelas berapa banyak saham Disney yang diberikan Streisand untuk Gianna.

Unggahan tersebut tidak hanya mengesankan bagi bintang "Frozen 2", Josh Gad, tetapi juga menginspirasi dia untuk secara pribadi menyambut Gianna ke dalam keluarga Disney.

Baca juga: George Floyd Meninggal karena Asphyxia, Apa Itu?

"Yah, sekarang kamu pemegang saham Disney, beri tahu saya jika kamu ingin mendapat pesan dari khusus dari Olaf," kata Gad.

Namun, hingga pemberitaan ini, belum ada perwakilan Streisand yang memberikan komentar resmi. 

Ayah Gianna, George Floyd tewas pada 25 Mei lalu, setelah lehernya ditindih menggunakan lutut oleh Derek Chauvin, anggota kepolisian Kota Minneapolis, Amerika Serikat. 

Kasus ini yang kemudian memicu gelombang aksi besar-besaran di berbagai tempat di AS, untuk membela kesetaraan hak kulit hitam. Bahkan merambat hingga ke Inggris dan Australia.