Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa yang Paling Rentan Sakit Parah Akibat Covid-19?

Kompas.com - 16/06/2020, 16:38 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hanya dalam waktu enam bulan, hampir 8 juta orang di seluruh dunia telah terinfeksi Covid-19. Dari angka itu, sektar 430.000 orang meninggal dunia.

Orang yang paling rentan terinfeksi virus corona adalah mereka dengan penyakit kronis, seperti diabetes, serta penyakit yang memengaruhi organ jantung serta paru-paru.

Menurut sebuah studi terbaru, ada sekitar 1,7 miliar orang di seluruh dunia termasuk dalam kategori tersebut.

Perkiraan tersebut memberi pengecualian pada orang berusia lanjut yang tergolong sehat atau tanpa penyakit kronis.

Studi yang dimuat dalam The Lancet Global Health itu juga tidak memperhitungkan faktor-faktor risiko seperti kemiskinan dan obesitas, yang dapat memengaruhi risiko seseorang terhadap penyakit dan akses kesehatan.

Baca juga: UPDATE 16 Juni: Pasien Covid-19 Meninggal Jadi 2.231 Orang

Namun, data ini dianggap dapat membantu tenaga kesehatan fokus pada kelompok yang paling rentan terhadap efek paling berbahaya Covid-19 dan memberi mereka prioritas untuk vaksinasi.

Demikian kata penulis studi pertama, Andrew Clark dari London School of Hygiene and Tropical Medicine.

"Sejak awal pandemi, para peneliti telah mengetahui kondisi penyakit kronis dapat memperburuk penyakit. Sekarang ada pemahaman lebih baik tentang jumlahnya," kata Dr. Clark.

Pasien orang tanpa gejala (OTG) dan pasien reaktif hasil rapid test Covid-19 melakukan senam pagi bersama relawan dan tenaga medis di Rumah Singgah Karantina Covid-19, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (27/5/2020). Rumah Singgah Karantina Covid-19 ini merawat 33 pasien OTG Covid-19  dan 12 orang reaktif hasil rapid test.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Pasien orang tanpa gejala (OTG) dan pasien reaktif hasil rapid test Covid-19 melakukan senam pagi bersama relawan dan tenaga medis di Rumah Singgah Karantina Covid-19, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (27/5/2020). Rumah Singgah Karantina Covid-19 ini merawat 33 pasien OTG Covid-19 dan 12 orang reaktif hasil rapid test.

Ia dan timnya menyusun 11 kategori kondisi bawaan yang dapat meningkatkan risiko Covid-19 (penyakit simptomatik yang harus ditangani dengan rawat inap) menggunakan informasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan lembaga kesehatan di Amerika Serikat dan Inggris.

Kategori ini termasuk pasien yang secara teratur mengonsumsi obat imunosupresif, seperti mereka yang mengalami gangguan autoimun atau sedang menjalani kemoterapi.

Baca juga: Alasan Orang dengan Obesitas Lebih Berisiko Tinggi jika Terinfeksi Virus Corona

Tidak semua kondisi yang terkait Covid-19 telah dipelajari dengan baik, kata Dr. Lona Mody, ahli epidemiologi di University of Michigan yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Misalnya, hanya sedikit informasi mengenai risiko pada orang dengan penyakit HIV yang tercantum dalam penelitian ini sebagai faktor yang berpotensi memperparah infeksi Covid-19.

Nina Schwalbe, peneliti kesehatan masyarakat di Columbia University menegaskan, tingkat keparahan pasien Covid-19 tergantung pada sejumlah faktor terkait kesehatan.

Survei epidemiologi

Dalam studi ini para peneliti mengumpulkan data dari Global Burden of Disease Study, survei epidemiologi global komprehensif yang diperbarui pada 2017.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com