Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mempersiapkan Anak untuk Berpisah dengan Pengasuhnya

Kompas.com - 17/06/2020, 07:14 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Melepaskan anak dari pengasuh yang telah merawat sejak kecil tentu bukanlah perkara yang mudah.

Orangtua pasti kerap khawatir memikirkan dampak kepergian pengasuh pada anak nantinya.

Bagaimana pun, anak seringkali menganggap mbak pengasuh hampir sebagai ibu kedua.

Si kecil telah mengenalnya sepanjang hidupnya, jadi dia mungkin memiliki kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan kehilangan orang dewasa yang penuh kasih ini.

Baca juga: Demi Kesehatan Mental, Anak Perlu Bermain Bersama Teman-temannya

Tapi, kita bisa membantunya mengatasi perubahan itu.

Berikut adalah cara mempersiapkan anak untuk berpisah dengan pengasuhnya:

1. Beri tahu anak sebelumnya

Jangan biarkan sampai sehari sebelum pengasuh pergi, orangtua baru memberitahu tentang kabar ini.

Karena cara tersebut tidak akan memberinya waktu untuk menyesuaikan dengan ide kepergian si mbak pengasuh.

Kondisi itu pun tentu tidak akan memberinya waktu untuk mengucapkan selamat tinggal dengan benar.

Orangtua mungkin harus memberitahunya selambat-lambatnya 2-3 minggu sebelum pengasuhnya akan pergi.

Jika kita mengingatkannya lebih awal, ia mungkin menjadi gelisah karena menunggu.

Dan, jika kita memberi tahu dia nanti, itu hanya memungkinkan waktu singkat baginya untuk beradaptasi.

Baca juga: Macam-Macam Vitamin yang Dibutuhkan untuk Perkembangan Otak Anak

2. Ajak bicara

Ketika kita menyampaikan berita ini, pastikan dia mengerti bahwa pengasuhnya pergi karena alasan positif.

Misalnya, sang pengasuh harus menikah dan hal ini tentu harus dirayakan.

Orangtua mungkin tidak bisa memprediksi reaksi anak akan hal ini.

Misalnya, dia mungkin berpikir pengasuhnya pergi karena dia telah melakukan kesalahan yang membuatnya kesal, atau bahwa dia tidak menyukainya lagi.

Itulah mengapa penting bagi orangtua untuk menguraikan alasan sebenarnya di balik perpindahan dengan pengasuh.

Mungkin akan mengurangi kemungkinan guncangan jika orangtua dan pengasuh menjelaskan hal ini kepadanya bersama-sama.

Jangan kecewa jika anak hanya mengangkat bahu, memberi tahu orangtuanya bahwa hal ini bukanlah masalah, dan kemudian kembali ke permainannya.

Beberapa anak mengatasi transisi dengan lebih baik. Jadi, jika anak menunjukkan reaksi yang cukup tenang, anggap saja kita sedang beruntung.

Di sisi lain, jika anak menjadi marah dan menangis, orangtua sebaiknya memberinya banyak pelukan dan kepastian bahwa ia akan baik-baik saja setelah pengasuhnya pergi.

Kita juga harus menjelaskan bahwa meskipun dia mencintai pengasuhnya dan mereka sangat dekat, sekarang dia sudah besar, dan tidak perlu terlalu bergantung pada pengasuh.

Baca juga: 8 Bahaya Dehidrasi pada Anak, Cegah Sebelum Terlambat

3. Saatnya mengucapkan selamat tinggal

Saat kita mengatur pesta perpisahan untuk pengasuh, libatkan anak dalam persiapan.

Dia dapat membantu membuat kue, membeli kartu dan membungkus hadiah. Itu akan membuatnya merasa lebih baik.

Si kecil akan sangat senang mengambil bagian dalam perencanaan dan pengaturan pesta perpisahan ini.

Benar, dia kadang-kadang sedih, tetapi jika orangtua memiliki sikap positif, dia juga cenderung memiliki pandangan yang optimistis.

Ketika momen kepergian yang sebenarnya datang, buatlah itu menjadi cukup singkat.

Perpisahan yang lama akan sulit baginya. Orangtua dan pengasuh juga harus berusaha tersenyum pada saat itu, meskipun ada perasaan sedih yang mendalam.

Perpisahan akan jauh lebih mudah bagi anak jika orangtua sudah membuat pengaturan untuknya agar dapat menghubungi pengasuhnya.

Katakanlah seminggu sekali melalui telepon, teks, atau -mungkin, email.

Itu akan membuat koneksi mereka tetap berjalan, meskipun mereka tinggal di tempat yang berbeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com